Heyy,,, kawan pernah dengarkan atau
emang sudah terkenal juga kan kalau manggar mendapat julukan kota seribu warung
kopi. Dan ini nyata, benar. Ketika kita memasuki kota
Manggar, di gerbangnya pun sudah terpampang Kota seribu warung kopi.
1000 warung kopi ini dibuktikan dengan sepanjang jalan di Manggar terdapat
warung kopi dari mulai tradisional hingga high class juga.
Kali ini mengelilingi tempat yang
sangat popular oleh Laskar Pelangi saya tidak lagi senri seperti perjalanan 2
jam tadi. Saya ditemani sahbat saya Anes, dan ini lah tujuan saya berkunjung
ketempatnya. Selainnya menyampaikan dan menuntas rindu kami, saya ingin dia
yang menjadi tuorguide nya, mau gratis
sih.
Bingung ya saya banyak sahabat di
Belitung, ya anes adalah teman satua asrama se SMA namun dia sudah menetap lagi
di Kampit dan sudah bekerja di sakahsatu Bank di Manggar. Kami sudah lama tidak
berjumpa sekitar 8 bulan dengan terakhir
di agenda travling keluarga kelabangsetelah lebaran tahun kemarin.
Yeee, anes jadi tour guide saya
untuk mengulik keindahan dan keunikan Manggar. Kami melaju langsung menuju
destinasi wisata yang sangat direkomendasikan, melewati jantung kota Manggar,
pusat pasar dan terdapat taman kota yang berwarna-warni. Karena Laskar Pelangi
jadilah banyak ikon kota yang berwarna pelanngi. Bagus, sangat menarik mata
untuk melihatnya.
Kami melewati KMUKM Belitung,
tempat bisnis pernak-pernik Belitung sebagai cindera mata bagi para wisatawan.
Saya tidak membeli oleh-oleh disana, tapi saya tercengang dengan ukuran took
yang tidak begitu besar tetapi meraup keuntungan sekitar 40 juta setiap
bulannya, saya baru saja beberapa jam lalu membaca di berita Koran local. Keren
dong. Oh, ini tempatnya gumam saya.
Kami menuju Pantai, masih
mencngang juga tidak bohong juga kota 1000 warung kopi sepanjang jalan menuju
pantai serdang yang kami tuju banyak warung kopi yang ada.
Tiba lah kami di pantai serdang,
pantai ini beda dengan pantai di sekitaran Pantai Tanjung tinggi. Gak ada
batuan granit,namun hamparan pasir putih bak salju saking halus dan lembutnya,
dan terdapat ikon pantai yakni bersusun perahu sepanjang pantai, bervariasi
warna seperti pelangi. Dan terdapat ikon pantai yakni replica perahu dan
tarsius yang dibikin oleh mahasissw UGM dan UBB yang KKN disana.
foto: Pantai Serdang with Anes
Kata-kata apalagi yang bisa saya
lontarkan kecualai KEREN!!!
Kami tidak langsung pulang dong
tentunya, namanya juga mengulik manggar dalam waktu yang sesingkat-singkat nya
ini, harus pintar-pintar. Anes langsung membawa saya ke tempat wisata yang tak
kalah menarik juga, bukit A1 namanya, nama yang mudah diingat tapi bingung juga
kenapa bukit A1, anes juga gak tahu kenapa, ya saya manggut-manggut saja. Kami
naik kebukit tersebut, awal masuk melewati Rumah dinas Buoati dan Wakil Bupati
Belitung timur. Unik dengan bangun lama yang masih ornament-ornamen tionghoa.
Sampai di puncak bukit, ternyata
A1 itu penginapan diatas bukit, dari tas sana kita bisa menikmati kota Manggar
dan pantai lepas yang biru. Kami tak
lama, dank arena hari sabtu itu pun tidak begitu ramai. Mengambil bebrapa foto
sebagai ritual khas seorang traveler kami langsung melaju ke pantai lalang dan
lebih dikenal juga Pantai nyiur melambai.
Tidak jauh dari bukit A1 cukup
mengikuti tanjakan menurun saja langsung
pantai nyiur melambai. Pantai lagi, pantai lagi.
foto : bukit A1 Manggar
Setiap pantai di Belitung punya ciri
khas dan keindahan sendiri. Dengan nama nyiur melambai, saat kita masuk dari
gerbang utama langsung ada tulisan besar Nyiur melambai dan ada panggungyang
dicat warna pelangi . Di sepanjang
pantai dibangun pendopo-pendopo untuk bersantai. Sepertinya pantai ini untuk
keluarga bercengkrama.
Sayangnya, waktu kami disini itu
gak lama. Sayang sekali kan tapi gak apa-apa semoga kedepanny ada kesempatan
lagi.
Well, saya hars balik lagi ke
tempat monik di Tanjung Bainga, dari Kampit lo.. sampa
Lagi-lagi saya harus melakukan
perjalanan bermotor sendirian lagi. Lumayan jauh lo, tapi saya memilih jalan
tengah yang katanya jalan yang lebih dekat daripada jalan saya berangkat tadi.
Ternyata dekat juga,. Sekititar 40 menit saya sampai di Tanjung pandan kembali.
Saya harus membalas beberapa email untuk urusan kantor dan juga bisnis saya.
Saya memilih untuk mampir dulu di
teras vanilla, yang mana saya akan memanfaatkanwifi gratisnya. Di teras vanilla
ini saya memesan ice capucino dan roti
slace saja. Harga nya sekitar 35 ribu. Mahal ya kawan, begitulah Belitung tapi
alamanya mebayar keindahan dengan Cuma-Cuma.
Belitung , pulau yang dikelilingi
laut dan masyarakatnya memilih untuk tempat tinggal di pinggir pnatai sehingga
ditengah-tengah pulau ini masih hutan luas dan beberapa hutan juga rusak akibat
bekas tambang.
“Perjalanan yang tak bisa saya tukar pengalamannya dengan kado berupa boneka cantik tapi jika kawan-kawan membaca tulisan saya saya lebih suka”. Heheh.
Indah itu sudah alami tapi menikmatinya itu manusianya
yang menmajhkan rasa syukurnya.:)
0 komentar:
Posting Komentar