Tanjung Binga- TanjungPandan
Memang ya, saya tidak kehabisan cerita untuk menulis kali
ini. Perjalanan di Belitung yang semuanya ingin saya tuangkan dalam
tulisan-tulisan saya, dan dibaca oleh semua orang. Bukan saya jadi terkenal
yang saya mau, tapi inspirasi yang kawan-kawan dapatlah menjadi keinginan saya. Sehingga hobi jalan-jlan saya dan
menulis iini bukan lah pekerjaan yang sia-sia.
Tidak tahu factor apa yang kuat ini sehingga saya jadi
pemberani. Naik motor jauh dengan jarak
yang jauh sendirian, baik malam atau sendiri. Dan tempat baru pula. Saya belum
terbiasa juga
Malam ini saya sepertinya akan menginap di penginapan di
Tanjung Pandan, tetapi Monik mengajak tetpa menginap ti Tanjung Binga,
kebetulan ada keluarganya juga menginap disana.
Awalnya saya ragu karena malam-malam jalan sendiri, lumayan
jauh dari Tanjung Pandan ke Tanjung Binga. Hampir saja saya melewati momen hari penting setiap tahun
untuk teman saya ini, karena ada perkerjaan kantor yang belum selesai. Saya pun m di teras
vanilla menyelesaikan pekerjaan tersebut, mengirim selurh email-email dan
membalas email-email penting. Jam menujukkan pukul 21.00, wah saya agak ragujuga. Tapi
saya memilih untuk berani karena momen ini gak akan datang besok atau lusa.
Besok itu ulang tahun monik,yang ke 22 sebagai sahabat yang
belum juga tuntas menyampaikan rindunya. Saya berniat kulangtahunnya kali ini
saya berada ditempatnya dan ingin member hadiah kecil kepadanya.
Saya baru belajar lebih banyak member hadiah kepada
keluarga, teman-teman, dan kerabat dekat lainnya. Karen saya punya kakak , saya nggap sebagai kak saya sendiri
dannjuga mentor baik saya Mbak Ayi kami memanggilnya dai banyak member
pencerahan kepada saya, jika
Memberi hadiah adalah memperanjang tali silahturahim dan
kasih sayang kita. Kemudian kehidupan ini harus lebih banyak memberi jika mau
menerima banyak.
Belajar adalah hal yang baik. Jadi selagi kita ingin belajar
kenapa tidakkan?
Dari teras vanilla saya langsung melaju kelaju ke Tanjung
Binga. Keberanian masih menang dan nekat juga s saya melaju dengan motor dengan
kecepatan 100 km/h, ini kali pertama saya ngebut. Namun, saking nekatnya rasa
taut pun hilang. Tak sampai 30 menit saya tiba di Tanjung Binga. Di perjalanan
saya singgah di sebuah toko kado kecil, unutk membeli kado sederhana untuk
sahabat saya ini. Monik, menyukai hal-hal
berwarna hijau dan juga keropi. Akhirnya saya saya menghadiahinya boneka keropi dengan sayap cinta, semoga kado
kecil ini berkenan di hatimu sahabat saya, Monik.
"Persahabatanlah yang membuktikan bahwa kita sesama manusia saling menyanyangi".
0 komentar:
Posting Komentar