Kemari-kemarin saya sering
searching foto-foto cantik pantai di Belitung, gak Cuma Belitung tapi seluruh
pantai. Penyuka pantailah memang saya ini. Kemudian sering juga diperlihatkan
teman dari koleksi foto-foto di Iphone nya. Dan masih banyak lagi perbincangan
pameran tentang betapa wonderfulnya Belitung.
Masih juga serasa pantai yang
sering difoto bagus oleh ahli fotografer
atau babl-abal, ini lah nyata nya pantai Belitung nan cantik.
Pantai Tanjung Tinggi, pantai
yang pernah menjadi tempat syuting film laskar pelangi. Batu-batu granit menjadi mahkota nya,
menjulang-julang tertata alami. Disela-sela batu tersebut gelombang bertempur
memenuhi air-air yang terlihat dalam sehingga nyaman untuk menceburkan diri.
Asyik juga pikir saya sore-sore
mandi disana. Air yang biru, cuaca
sangat mendukung, dan kesempatan yang sangat mahal.hahaha
Malam ini pun saya menginap di
tempat bidan Monik, sahabat saya. Dia yang menjadi tour guide saya kali ini
bersama sepupunya mbak indi. Mereka seperti kembar, postur tubuh yang sama,
bentuk wajah pun sangat mirip. Ketika kami mengambil foto bertiga sudah
lengkaplah, serasa tiga bola. Kode diet ini mah. Huhuhu. Ya sore yang indah,
kami bertiga bercengkrama dengan antai yang saya idam-idamkan untuk dikunjungi
dan sudar tercapai dkunjungi. Satu lagi wishlist saya terconteng.
Kemudian, dengan nekat pulang
basah-basah, niat mandi di pantai tapi gak bawa baju ganti begini lah, pulang
basah-basah deh. Kami tidak langsung pulang kerumah namun kami lanjut kan
kepantai sebelahnya. Tanjung Kelayang yang tak kalah cantik, berjejer
pulau-pulau kecil dan perahu-perahu warna-warni punya nelayan sekitar. Dan saya
akhirnya menemukan juga ikon tulisan “ Welcome To Belitong” yang mana untuk
para turis dan traveler gak sah kalau gak berfoto di depan tulisan ini sebagai
bukti ia sudah pernah ke Belitung.
Ada yang menarik juga dengan
rumah dipedesaan disekitar pantai ini , rumah-rumah nya memanjang ke belakang
dan lumayan besar-besar.
Beberapa saat puas menikmati
keindahan pantai Tanjung Kelayang ini, dengan baju basah-basah dan hamper
magrib pula kami langsung tancap gas menuju rumah dinas Monik di Tanjung Binga.
Tanjung Binga juga punya pantai,
belakang rumah saja sudah pantai dan tepatnya dibelakang rumah dinas Monik
terdapat Pulau Lengkuas dengan merc usuar yang mencuat tinggi. Para turis atau
traveler biasanya untuk menyebrang kepulau tersebut dengan Boot. Banyak yang
merental Boot dan juga home stay. Jadi bagi kawan-kawan yang ingin traveling
disini sangat lah mudah untuk akses akomodasi dan sebagainya.
Jadi bidan merupakan cita-cita
monik, dan ia sudah resmi menjadi bidan. Dan kini ia mengabdi kepada daerah
sebagai bidan desa. Ternyata, jadi bidan itu mestilah luarbiasa. Tidak ada
waktu libur, tidak kenal jam juga. Terkadadang tengah malam ada yang mau
lahiran, tengah malam pula mengetuk pintu dan tentunya monik tidur tidak
sepulas kita kawan-kawan. Berdasarkan jam kerja PNS sampai jam 2 siang tetapi
tidak dengan seorang bidan Desa. Dia harus siap siaga. Sungguh luar biasakan
kawan-kawan.
Jadi malam harinya kami tidak
bepergian, selain itu pedesaan yang cukup senyap setelah habis magrib dan
banyak juga pasien yang datang mala mini. Ada yang untuk check up, suntik
vitamin, dan konsultasi kehamilan.
Menu makan malam kami malam itu
yakni makakan khas Belitung. Monik keluar sebentar untuk beli makan malam kami.
Ya khas Belitung, makanan sejenis kwetiau tapi tidak selembek kwetiau dan
setipis kwetiau, namanya Pampi. Terbuat dari tepung beras juga namun lebih
tebal dan bentuknya seperti pasta. Ada dua pilihan bumbu pampi ada goring dan
rebus. Saya memilih goring. Dan memang ajib rasanya, beda dengan kwetiau
pastinya lebih enak, menurut selera saya. So, kalau berkunjung ke Belitung
jangan lupa dicicipi.
Beranjuklah kami di Tnjung Binga,
beranjuk bahasa Belitung artinya menginap. Lucu ya Bahasa nya.
Saya masih terkagum-kagum dengan
amanah yang diemban sahabat saya Monik, mala mini saya sibuk menulis didepan
laptop tapi monik masih menangani pasien-pasiennya pada jam sudah menunnjukkan
pukul 2 malam. Hingga saya gak tau kapan ia selesainy, saya tidur duluan.
Besok paginya saya membuat janji
dengan Kepala Disbudpar Belitung, ternyata di batalkan karena Beliau melayat.
Saya pun masih di Tanjung Binga.
Pagi-pagi Monik sudah siap dengan
seragamnya bidan Desa dan siap melayani pasien-pasiennya. Barulah ada waktu
sore harinya ia mengajak saya ke Bukit Berahu tidak jauh dari Tanjung Binga.
Bukit Berahu salah satu destinasi
wisata di Tanjung Pandan dengan Bebatuan yang rapi, kemudian dibangun
cottage-cottage kecil untuk penginapan.
Dari atas bukit tersebut kita
bisa menikmati keindahan pantai, hmparan pasir putih dan birunya laut. Kami tak
lupa mengambil beberapa foto.
Puas sudah mengelilingi pantai
sepanjang Tangjung Pandan ini.
Malam ini kami akan menginap di
Tanjung Pandan, karena Monik ada undangan ke pernikahan kawannya.
Pagi-pagi, sudah ada telpon dari
pasien Monik yang jadwal lahirannya bulan ini, tanpa menunggu lama Monik
langsung berangkat ke Tanjung Binga. Saya tidak ikut. Saya punya janji ke
kampit.
Sorenya saya berencana ke Tanjung
Binga juga, dan sesampai disana pasien
tersebut belum juga melahirkan, baru buka
4 dan sampai hari ini baru buka 9, Monik dengan ikhlas dan setia
menunggu pasien, mencoba menangani semaksimal mungkin, tideur pun tidak pulas
dan menyemangati sang pasien biar sedikit hilang sakitnya.
Monik mengajak saya melihat orang
melahirkan, ternyata bukan rejeki saya, sampai siang ini Ibu tersebut belum
juga melahirkan atau buka 10. Maka, Monik dengan bijak merujuk Ibu tersebut ke
Rumah sakit persalinan di Tanjung Pandang, Rumah bersalin Sinar Bunda, yang
merupakan Rumah bersalin kepunyaan orangtua Dini, sahabat saya yang sekarang
sedang Koas di Bali. Monik masih setia mengurus-ngurus pasien tadi. Saya melihat-lihat
dari luar saja.
Ya, pasien tadi memilih untuk
operasi sesar, dan Alhamdulillah sang bayi dan Ibu selamat. Barulah kami pulang
kerumah Monik. Gak bisa berkata-kata profesi sebagai bidan Desa.
Sukses selalu Monik. Tepat hari ulang tahun yang ke-22 ini, semoga menjadi
bidan Desa yang amanah dan setia, murah rejeki dan cepat menikah. Hehehe
0 komentar:
Posting Komentar