Trip to Tanjung Binga, Belitung
Selalu saya sempilkan kata kesempatan yang merupakan rejeki yang gak pantas ditolak oleh saya. Karena ini bagian dari jalan kehidupan dari Nya. Kebetulan itu hanya dari manusia.
Sudah menikmati sunset, bertemu patner bisnis, dan mendapat
pinjaman motor dengan cuma-cuma padahal baru kenal sama orangnya. Yang insyallah
jadi patner bisnis perusahaan kami.
Heyy, di Belitung maupun di Bangka angkutan umum seperti
angkot itu sangat lah jarang jadi jika kita ingin berkeliling disini dan tidak
punya kerabat, apa yang terjadi? Apakan kita gak bisa kemana-mana? memilih jalan
kaki? Tenang, rental mobil dan motor pun
sudah tersedia. Kalau gak hapal jalan? Tenang lah kawan, aplikasi GPS di
smartphone kita bisa jadi alternative juga atau Tanya-tanya sepanjang
perjalanan itu. Karena masyrakat-masyarakat disini sangat ramah.
Yup, begitulah dunia traveling, apalagi single traveling
seperti saya kali ini. Kok single?? Jomblo ya??? Eiiits jangan bepikir
begitulah kawan. Hidup itu pilihan, pilahan ada kawan atau tidak back to your
self. Menulis lagi nih tentang menyemangatkan diri. Perjalanan yang
menyenangkan kalau perjalanan yang dilakuan itu itu berdasarkan landasan I am
being happy by what I do what I love. Ya gak??
Perjalanan kali ini bukan sebatas perjalanan kerja dari
kantor dengan jobdesk yang sudah ditentukan. Perjalanan saya kebelitung kali
ini adalah menyampaikan rindu, menyambung silahturahim, dan berbagi semangat
dengan sahabat baik saya .
Mendapat pinjaman motor kemarin sore saya langsung
mrencanakan untuk full berkeliling sendirian juga boleh, toh saya masih ngerti
bahasa sini dan masih orang kita juga, kata orang Bangka sepradik atau
kata orang Belitung ‘sedare’. Sesuai dengan semboyan Bangka Belitung "Serumpun
sebalai”.
Motor siap diajak keliling Belitung.
Setelah selesai meetup
dengan patner bisnis saya Bang Joni, ketua dari Lidik Bangka Belitung, kami
membuat janji juga sebelum saya balik ke Jakarta untuk membahas prihal bisnis
lagi dan tentunya saya mengembalikan motornya. Motornya dipinjamkan ke saya
selama saya berada di Belitung. Terimakasih banyak bang Joni.
Mendapat sms dari monik mengundang saya untuk berkunjung ke
tempatnya, dia sedang bertugas di Tanjung Binga. Sebagai bidan Desa disana,
sungguh mulia nya sahabat yang satu ini, mengabdi pada daerah.
foto: Monik and I
Awalnya saya berencana untuk kekampit untuk menghadiri Munas IKPB, tapi saya juga serasa malas menjadi pendengar setia untuk
pembahasan ADRT, LPJ, dan sebagainya. Akhirnya, saya memilih mengunjungi
sahabat saya ‘ Monik’ di tanjung Binga.
Saya tidak tahu jalan kesan, karena di Belitung pun ini
untuk yang pertama kali. Keberanian lah yang menang, saya jalan sendiri kesana
mengikuti petunjuk jalan ke tanjung binga. Dengan motor pinjaman tadi.
Bismillah, pasti sampai dan selamat!!! Itulah sugesti saya.
Monik sempat ragu dengan kenekatan saya, yang saya katakana keberanian toh saya
bisa nanya, bisa baca untuk tahu jalan kesana.
30 menit kemudian, Alhamdullah saya sampai juga tepat depan
poskedes tempat Monik bertugas, sekaligus rumah dinasnya. Dan disini lah saya
akan menginap.
Waah, Monik jadi bidan yang amanat dan begitu ikhlas. Sampai
sore banyak pasien yang datang, dan senyum khas monik menangani pasien sangat
ikhlas. Bangga punya sahabat seperti dia, Terimakasih Tuhan kau mempertemukan
saya pada tahun 2007 hingga sekarang dengan Monik.
Bermula dari tahun 2007 kenalan sama Monik sebagai teman
satu SMA, satu asrama dan satu kamar, seperjuangan di SMA N 1 Pemali kelas unggulan yang kini
menajdi keluarga yang tak pernah bisa saya lupakan apalgi membuang
kekeluargaan kami.
Terakhir bertemu pada tahun 2014 awal di Bangka, sudah cukup
lama kami tidak bertemu hanya berkontak via whatsapp ataupun sms. Dan ini
kesempatan bertemu dia, bukan sekedar bertemu saja. Kami saling menyampaikan
rindu, bercerita kehidupan kami, semangat, sampai ke hal menikah. Topic hangat
dan sangat menarik dibahas oleh kami. Kalau saya masih belum punya rencana
menikah tahun ini, kalau monik belum juga tapi dia sudah di tag oleh calon
satu-satunya (semoga) tahun 2016. Salut juga dengan sahabat saya ini, kisah
percitaannya sangat sederhana dan romantic. Kalau saya? Tanya saja, hahaha. Semoga
mereka berjodoh.
Menyampaikan rindu ini tidak sebatas bercerita namun saya
diajak untuk berkeliling Tanjung binga, nanti saya akan kembali bercerita
tentang berkeliling di sekitar Tanjung binga bersama sahabat saya. Stay tune
untuk baca ya ya.
Friendship,Fighting, Women Stronger in Belitung:)
0 komentar:
Posting Komentar