Jumat, 27 Februari 2015

Inspirasi dari Sepasang traveler Lansia dari Jerman

Diposting oleh Unknown
Tuh kan kawan, gak ada habisnya ntuk diceritakan apa yang saya rasakan, lakukan dan pelajaran  saat melakukan single traveling plus work a job juga  ke Belitung.  Saya memang dudah sering melihat pasngan lansi yang melakukan traeling baik itu ketempat-tempat wisata, daki gunung, mungkin juga surfing. Namun, kesempatan untuk ngobrol secara langsung belum juga menghampiri. Kesempatan itu sangat saya tunggu.

Menunggu bukan lagi kegiatan yang bikin saya bosan saat di bandara, karena terakses dengan internet saya bisa posting-posting tulisan blog , menonton video-video kesukaan di yuotube, download apa yang ingin didownload.lumayan cepat. Jadi menunggu bukan masalah.

Tetapi, kali ini saya tidak beruntung untung akses internet, di bandara hanandjoedin Belitung tida ada jarinan internet gratis yang bisa diakses. Padahal saya sudah mengeluarkan laptop dan siap going online, saking tidak puasnya saya bertanya sama beberapa petugas bandara. Tetaplah tidak bisa. Eiits, bukan hanya saya ternyata yang sering memanfaatkan jaringan internet gratis di ruang tunggu bandara ini, tapi didepan saya duduk ada sepasang nenek dan kakek yang sepertinya baru saja menikmati liburan di Belitung ini.

Nenek itu juga bertanya kepada saya, apakah ada jaringan internet gratis yang bisa dipakai.Kakek dan nenek ini bukan orang Indonesia tetapi bisa berbahasa Indonesia sangat fasih.
Kemudian saya masih penasaran juga, sepasang nenek dan kakek ini membawa dua koper besar, tas gendong belakang dan juga terlihat nenek memgang 2 paspor merah dan tiketnya.
Saya memberanikan diri untuk berkenalan, dan mereka menyambut perkenalan dari saya dengan ramah.

Nenek dan Kakek ini berasal dari Jerman , mereka sedang berliburan mengelilingi Indonesia. Menakjubkan, setelah ini mereka akan ke Bangka bersamaan dengan saya ini. Wah, saya sangat antusias untuk bertanya-tanya tentang Jerman kepada mereka.

Saya mulai bercerita bahwa saya akan berangkat ke Jerman pada bulan Oktober nanti untuk melanjutkan pendidikan master di Cotbuss. Saya berbicara dalam bahasa Jerman dengan mereka sehingga beberapa orang yang juga lagi menunggu disekitar kami, mereka meilhat kearah kami.
 Mr. Dieter dan Mrs. Schon lah nama dari kakek dan nenek tersebut. Mrs. Schon sangat antusias memperlihatkan foto-foto rumah mereka, kegiatan mereka di Jerman, anak-anaknya, dan cucu-cucunya. Beberapa foto-foto pemandangan disekitar rumah mereka dari ipadnya.

Saya sangat senang dan rasanya gak sabar pengen berangkat ke Jerman. MR. Schon mengundang saya untuk pas sudah di Jerman nanti untuk berkunjung kerumah mereka. Dia menuliskan alamat dan nomor telpon rumah mereka di Jerman.

Karena waktu menunggu amsih lumayan lama, kami bercerita-cerita banyak mulai dari Indonesia sampai ke Jerman. Mrs. Schon member ebebrapa tips untuk saya ketika saya berada di Jerman nanti. Tentang pakaian yang harus dikenakan di Jerman ketika musim dingin dan cuaca disaa itu terkadang tidak teratur dingin tiba-tiba juga sering. Jadi siapkan coat yang tebal, sweater yang nyaman dan baju-baju hangat lainnya, kaos kaki, sarung tangan. Kemudian dia memberitahu saya dimana harus membeli baju-baju murah yang bagus di Jerman. Perempuan ya, gak jauh dari dunia shoping.hehehe
Ya, kalau untuk membeli baju kata Mrs. Schon lebih baik menunggu cuci gudang akhir tahun- awal tahun, banyak yang bazaar murah di berbagai pusat berbelanjaan di sana.

Kemudian kalau saja mau jalan-jalan yang murah, untuk mendapat tiket kereta yang murah, bis yang murah banyak sekali kita bisa membeli via online.
Mrs. Schon juga sering masak-masakan Indonesia, jadi datang kerumahnya nanti kita bisa masa-masak katanya.

Bukan hanya informasi tentang Jerman yang saya dapatkan dari mereka, namun sebuah inspirasi dari prinsip hidup mereka berdua. Mrs. Schon senag bercerita sampai ia pun bercerita kisah cinta mereka, anank-anak mereka, dan masa tua mereka.

Cinta mereka berlabuh dari hobi yang sama, yaitu traveling. Ah, saya suka traveling loh. Akan saya mendapatkan pendamping hidup ketika sedang traveling??heheh

Dari mereka menikah, mereka hidup di Jerman pusat di Frunkfurt dan menetap disana hingga kedua anak mereka sudah bekerja dan menikah. Setelah itu,  mereka memutuskan  untuk ke pedesaan Stugart untuk mengahabiskan masa tua, karena anak-anak mereka tidak serumah lagi hanya tinggal mereka berdua saja.

Dari tahun 2008, mereka memutuskan untuk melakukan traveling sepanjang tahun, dimulai dari eropa, Amerika, Negara-negara kecil, dan 2015 mereka mendarat di Indonesia. Dimulai dari Raja Ampat dan bertemu saya diBelitung, dan sebentar lagi ke Bangka. Luar biasa.

Mereka akan mengahbiskan masa tua mereka denagn traveling dari tempat ini ketempat yang lainnya. Dan Mr, Dieter memberi Quotes perjalanan mereka kepada saya kira-kira beginilah kata-katanya:

“ Perjalanan hidup itu dilihat pada saat masa tuanya, apakah kita bisa menikmati atau tidak. Dengan melakukan hobi kami ini, kami menikmati masa tua kami, untuk masalah mati kami tidak tau tempat kami akan mati, jadi perjalanan lah yang mennunjukkan tempat itu”.

Begitulah, mungkin para kawan mendapat sebuah inspirasi atau infromasi barangkali dari tulisan saya kali ini. Traveling itu menyenagkan.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Aluna Alanis's Life Copyright © 2010 Design by Ipietoon Blogger Template Graphic from Enakei | web hosting