www.deviantart.com
Tak ada
kata yang lebih indah dari kata cinta dengan segala keromantisannya. Mengenang
untuk membesarkan perasaan yang menjadikan seolah ratu. Tak mengenal lagi
dengan kesedihan tadi pagi, menyergap segala kegundahan oleh sinar mentari
pagi.hilang tak berpamitan. Musim tak usah kau tunggu kapan waktu berganti,
apalagi hari-hari yang perlu jua kau tunggu. Sekalipun jam dinding di cafe kita
bertemu memaksa aku untuk mematikannya hingga kau pikir waktu akan berhenti.
Tidak, semua omong kosong kalaupu itu terjadi. Semua kata sudah ku kerahkan
untuk merangkai keindahan setiap larik dari sajak romansa yang kau minta. Aku
masih saja berusaha.
Tapi, bunga sakura di depan rumah ku mekar
pertanda musim sudah beralih. Serasa mimpi ku alami kemarin malam yang ku lupa
alur dan akhirnya. Menendangkan irama-irama rindu kepada mu tak ku ambil makna
nya, tak butuh ketersiratan yang mengena. Disini menunggu hanya melihat paras
mu yang selalu membuat ku bertentang dengan perasaan ini.
Tak ada
kerjaan ku dibuat untuk membayangkan wajah kejakaan mu dalam menjalani
percintaan, itu kata mereka yang sedang bersenang-senang dengan nada cinta.
Aku, duduk ingin bersila namun tak sopan rasanya karena banyak perasaan yang
berlalu lalang menatap ku kejam terhadap penantian ku ini. Menyerah saja bisik
beberapa kawanan putus asa yang mendekati ku dengan rayuannya. Aku
mentah-mentah menolak merajai hati ku pilihan ku ada pada ku. Tak ingin ku
mengenal para perayu untum meninggalkan perasaan dan taktik penantian yang buta
ini.
Kesadaran
ku menghilang, mulai mencari-cari jalan dipersimpangan sebelah hati mana.
Terkelebat masih saja paras mu mendatangi ku dengan sopan dan mengajak ku
berteman damai. Lalu, bagaimana cara-cara kemarin bermaksud melupa aku
terlalui. Diri mu saja begini.
Semusim
saja melupa anugrah cinta yang dihadiahkan
untuk ku yang menyendiri ini. Bukan tak kuingat lagi sudah jenuh
menghitung musim mencatat prosa cinta yang tak berujung terang akan cinta yang
sesungguhnya.
0 komentar:
Posting Komentar