Nana juga masih dalam perjalanan. Kami pun menuju musola
dekat terminal, menunaikan solat magrib yang sudah hampir lewat. Musola yang terlihat jarang sekali digunakan.
Terpikir dari kami akan menginap dimusola namu sudah jelas tulisan yang dtempel
didinding musola “ tidak boleh tidur di Musola”. Yaa, kami sedikit kecewa.
Sembari menunggu Nana tiba, kami bermaksud Kemesjid Jami’ Mentok yang katanya
bersebelahan dengan Kelenteng. Kami berjalan kaki, beberapa kali ditawari ojek
namun kami menolaknya. Kami menyusuri pasar Mentok yang masih cukup ramai
berbeda dengan Sungailiat, malam tidak ada pasar yang buka.
Sampai juga kami dimesjid Jami’ dan bersebelahan dengan
kelenteng tersebut. Mejid ini sudah ada sejak zaman Belanda dan bangunannya
memang bangunan tua yang terawat, kental dengan ciri-ciri adat melayunya.
Mesjid megah dengan menara yang menjulang. Kelentengnya pun tak mau kalah
dengan warna merah dan lilin yang menyala dengan bau gaharu yang khas cukup
menyengat.
Saat berada di bis saya sempat SMS Sahabat saya rizki yang
sedang bertugas di Mentok. Dia lolosPNS tahun
2013 dan ditempatkan di Mentok. Dia menawarkan kami untuk menginap di
kontrakannya. Saya mengiyakan. Dia dan teman-teman siap menjamu kami. Tak
berapa lama setelah kami selesai sholat isya mereka datang. Saya pun terkesima,
mereka benar-benar memang siap menjamu kami. Karena dimalam hari disini tidak
ada angkutan umum. Jadi, mereka menyiapkan sepeda motor dan akan mengajak kami
berkeliling dikota metok untuk malam itu.
Kami pun berkenalan dengan teman-teman yang memnag kami
belum pernah ketemu sebelumnya, sambutan yang hangat. Kami pun bercerita
panjang lebar sembari menunggu Nana tiba. Dari pejaga mesji kami ditawari untuk
naik kemenara mesjid Jami’. Naiklah kami dengan ngos-ngosan menaiki anak tangga
yang agak seram posisinya. Dari lantai paling atas kami bisa melihat Kota
mentok yang cantik terlihat kelap kelip mercusuar tanjung kalian, lampu-lampu
kapal dipelabuhan, jalanan malam minggu di Mentok. Sungguh cantik nian.
Ada dari rombongan kami bertanya ke penjaga mesjid, boleh
tidaknya menginap dimesjid ini. Tapi, ternyata tidak bisa untuk cewek. Yah,
yang cowok pun dari rombongan kami memutuskan untuk tetap bersama kami tidak
menginap dimesjid.
Sahabat saya rizki, sudah menawarkan dan kami memutuskan
untuk menginap di kontrakannya. Tak lama, nana pun sudah tiba. Istirahat
sejenak untuk memulihkan nafas backpacker kami. Kemudian kami membagi siapa
yang bonceng membonceng untuk jalan-jalan di Taman Kota Mentok.
Kami sangat beruntung, hari ini bertepatan dengan HUT Kota
Mentokyang banyak dimeriahkan acara-acara dari elemen pemda dan
pemuda-pemudanya. Ada bazar malam, festival menumbing dan final pemilihan
bujang dayang Bangka Barat. Berangkatlah
kami kepusat kota mentok tersebut. Dan luarbiasa, sangat meriah kami rombongan
dan sahabat saya rizki dan teman-teman baru kamiitu juga masuk ketengah-tengah
keramaian ikut menyaksikan malam final pemilihan bujang dayang Bangka Barat.
Kemudian, karena ada beberapa teman baru kmi itu mau makan dan punya acara
lain, saya dan rombongan memisah dari mereka untuk melihat festival menumbing.
Ya, datang kesetiap stand yang ada, mereka memamerkan dan menjual barang-barang
khas mentok. Dan ada yang lebih unik yakni festival seribu kue. Mereka
memamerkan berbagai macam kue-kue khas Mentok. Kami terbawa suasana perayaan
HUT Kota Mentok. Sudah terasa capek
berkeliling melihat festival ini kami ingin memenuhi permintaan masing-masing
perut kami. Cari makanan. Pastinya beli makanan. Karena sudah agak malam banyak
makanan yang sudah habis, jadi kami memilih lesehan digardu tua dengan memsan
indomie dan pempek yang warna hitam, ya saya baru kali ini melihat dan makan
pempek yang warna nya hitam seperti itu.
Setelah selesai makan, kami beranjak ke kontrakan sahabat
saya rizki. Sesuai dengan boncengan tadi, kami bersiap-siap melaju. Ternyata,
saya harus bertukar boncengan dengan oka. Jadi saya sekarang boncengan dengan
bang Franky, salah satu teman baru kami tersebut. Selama perjalanan menuju
kontarakan rizki, saya berkenalan lebih lanjut kepada bang franky. Ternyata
alasan saya bertukar boncengan adalah bang franky ingin mengungkapkan kesan dan
keluhan dia terhadap rombongan kami. Saya mendengarkannya. Cukup
mendengarkannya. Ya, ini pelajaran bagi rombongan kami. Rombongan kami masih
kurang ramah dan merka memandang kami sombong. Saya membela rombongan kami ,
bisa jadi karena kami baru datang kita pun baru berkenalan dengan mereka. Iya,
akhirnya kami sama-sama minta maaf dan semoga ini jadi pelajaran untuk
kedepannya. Biar tambah ramah dan selalu senyum ikhlas. Saya tidak tersinggung
sama sekali, malah saya sangat berterimakasih dengan bang franky yang sangat bijak dan dewasa. Nice to meet
you, bang.hehe.
Tibalah kami di kotrakan riki, kami sangat berterimaksih
kepada rizki dan teman-teman baru kami yang telah ikhlas mengantar kami
jalan-jalan dan memberi tumpangan menginap. Untuk malam ini istirahat dulu
memandang kota Mentoknya. Kami beristirahat, ada yang langsng tidur,
mandi,bersih-bersih dulu dan mengobrol.
Luar biasa untuk awal trip kami ini, kami banyak mendapat
pelajar berharga salahsatunya kekompakan. Karena ketika kami kompak semua akan
ada energi untuk bersemangat. See you di
aseli backpackeran.
0 komentar:
Posting Komentar