Selasa, 30 September 2014

Malam di Mentok : Kekompakan

Diposting oleh Unknown

Nana juga masih dalam perjalanan. Kami pun menuju musola dekat terminal, menunaikan solat magrib yang sudah hampir lewat.  Musola yang terlihat jarang sekali digunakan. Terpikir dari kami akan menginap dimusola namu sudah jelas tulisan yang dtempel didinding musola “ tidak boleh tidur di Musola”. Yaa, kami sedikit kecewa. Sembari menunggu Nana tiba, kami bermaksud Kemesjid Jami’ Mentok yang katanya bersebelahan dengan Kelenteng. Kami berjalan kaki, beberapa kali ditawari ojek namun kami menolaknya. Kami menyusuri pasar Mentok yang masih cukup ramai berbeda dengan Sungailiat, malam tidak ada pasar yang buka.

Sampai juga kami dimesjid Jami’ dan bersebelahan dengan kelenteng tersebut. Mejid ini sudah ada sejak zaman Belanda dan bangunannya memang bangunan tua yang terawat, kental dengan ciri-ciri adat melayunya. Mesjid megah dengan menara yang menjulang. Kelentengnya pun tak mau kalah dengan warna merah dan lilin yang menyala dengan bau gaharu yang khas cukup menyengat.

Saat berada di bis saya sempat SMS Sahabat saya rizki yang sedang bertugas di Mentok.  Dia lolosPNS tahun 2013 dan ditempatkan di Mentok. Dia menawarkan kami untuk menginap di kontrakannya. Saya mengiyakan. Dia dan teman-teman siap menjamu kami. Tak berapa lama setelah kami selesai sholat isya mereka datang. Saya pun terkesima, mereka benar-benar memang siap menjamu kami. Karena dimalam hari disini tidak ada angkutan umum. Jadi, mereka menyiapkan sepeda motor dan akan mengajak kami berkeliling dikota metok untuk malam itu.

Kami pun berkenalan dengan teman-teman yang memnag kami belum pernah ketemu sebelumnya, sambutan yang hangat. Kami pun bercerita panjang lebar sembari menunggu Nana tiba. Dari pejaga mesji kami ditawari untuk naik kemenara mesjid Jami’. Naiklah kami dengan ngos-ngosan menaiki anak tangga yang agak seram posisinya. Dari lantai paling atas kami bisa melihat Kota mentok yang cantik terlihat kelap kelip mercusuar tanjung kalian, lampu-lampu kapal dipelabuhan, jalanan malam minggu di Mentok. Sungguh cantik nian.

Ada dari rombongan kami bertanya ke penjaga mesjid, boleh tidaknya menginap dimesjid ini. Tapi, ternyata tidak bisa untuk cewek. Yah, yang cowok pun dari rombongan kami memutuskan untuk tetap bersama kami tidak menginap dimesjid.

Sahabat saya rizki, sudah menawarkan dan kami memutuskan untuk menginap di kontrakannya. Tak lama, nana pun sudah tiba. Istirahat sejenak untuk memulihkan nafas backpacker kami. Kemudian kami membagi siapa yang bonceng membonceng untuk jalan-jalan di Taman Kota Mentok.
Kami sangat beruntung, hari ini bertepatan dengan HUT Kota Mentokyang banyak dimeriahkan acara-acara dari elemen pemda dan pemuda-pemudanya. Ada bazar malam, festival menumbing dan final pemilihan bujang dayang Bangka Barat.  Berangkatlah kami kepusat kota mentok tersebut. Dan luarbiasa, sangat meriah kami rombongan dan sahabat saya rizki dan teman-teman baru kamiitu juga masuk ketengah-tengah keramaian ikut menyaksikan malam final pemilihan bujang dayang Bangka Barat. Kemudian, karena ada beberapa teman baru kmi itu mau makan dan punya acara lain, saya dan rombongan memisah dari mereka untuk melihat festival menumbing. Ya, datang kesetiap stand yang ada, mereka memamerkan dan menjual barang-barang khas mentok. Dan ada yang lebih unik yakni festival seribu kue. Mereka memamerkan berbagai macam kue-kue khas Mentok. Kami terbawa suasana perayaan HUT  Kota Mentok. Sudah terasa capek berkeliling melihat festival ini kami ingin memenuhi permintaan masing-masing perut kami. Cari makanan. Pastinya beli makanan. Karena sudah agak malam banyak makanan yang sudah habis, jadi kami memilih lesehan digardu tua dengan memsan indomie dan pempek yang warna hitam, ya saya baru kali ini melihat dan makan pempek yang warna nya hitam seperti itu.

Setelah selesai makan, kami beranjak ke kontrakan sahabat saya rizki. Sesuai dengan boncengan tadi, kami bersiap-siap melaju. Ternyata, saya harus bertukar boncengan dengan oka. Jadi saya sekarang boncengan dengan bang Franky, salah satu teman baru kami tersebut. Selama perjalanan menuju kontarakan rizki, saya berkenalan lebih lanjut kepada bang franky. Ternyata alasan saya bertukar boncengan adalah bang franky ingin mengungkapkan kesan dan keluhan dia terhadap rombongan kami. Saya mendengarkannya. Cukup mendengarkannya. Ya, ini pelajaran bagi rombongan kami. Rombongan kami masih kurang ramah dan merka memandang kami sombong. Saya membela rombongan kami , bisa jadi karena kami baru datang kita pun baru berkenalan dengan mereka. Iya, akhirnya kami sama-sama minta maaf dan semoga ini jadi pelajaran untuk kedepannya. Biar tambah ramah dan selalu senyum ikhlas. Saya tidak tersinggung sama sekali, malah saya sangat berterimakasih dengan bang franky  yang sangat bijak dan dewasa. Nice to meet you, bang.hehe.

Tibalah kami di kotrakan riki, kami sangat berterimaksih kepada rizki dan teman-teman baru kami yang telah ikhlas mengantar kami jalan-jalan dan memberi tumpangan menginap. Untuk malam ini istirahat dulu memandang kota Mentoknya. Kami beristirahat, ada yang langsng tidur, mandi,bersih-bersih dulu dan mengobrol.


Luar biasa untuk awal trip kami ini, kami banyak mendapat pelajar berharga salahsatunya kekompakan. Karena ketika kami kompak semua akan ada energi untuk bersemangat.  See you di aseli backpackeran.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Aluna Alanis's Life Copyright © 2010 Design by Ipietoon Blogger Template Graphic from Enakei | web hosting