Selasa, 30 September 2014

On Bus : keberanian dan Kayakinan

Diposting oleh Unknown
Ini tulisan kelanjutan dari undangan backpacking trip to Mentok. Hari H pun tiba, ya hari sabtu tanggal 06 September 2014. Hari ini sesuai dengan undangan yang saya dan nana posting di media sosial adalah hari dimana kami melakukan backpacking ke mentok.  Sudah ada delapan orang yang mendaftar pada saya dan fix ikut. Saya, nana, oka, agus, zalika, amalia, obet,  dan gina. Ini lah rombongan kami yang akan backpacking trip to mentok. Kerenkan bahasanya. Ini juga menambah semangat kami. Berdasarkan kesepakatankami berangkat dari simpang 3 sempan. Ternyata, dari simpang 3 sempan bis untuk kementok yang paling sore sudah lewat . rencana kami pun batal. Eits, bukan trip to mentoknya yang bata. Hanya saja batal naik bis dari simpang 3 sempan. Saya dan rombongan naik bis dari Puding Besar. Alhamdullah langsung ada dan berangkatlah kami menuju Mentok selama 3 jam diperjalanan. Begitu juga dengan Nana, dia naik bis dari Pangkalpinang, kami sepakat akan bertemu diterminal Mentok. Oke. Lets goo..

Naik bis, kami tidak kebagian tempat duduk. Mengenaskan mengenang akan menempuh 3 jam perjalanan dengan berdiri bisa-bisa betis kami bengkak. Ada 2 orang dari kami yang kebagian tempat duduk. Hari ini rupanya bis kementok itu selalu ramai, karena banyak pegawai asal mentok yang bekerja di Pangkalpinang pulang kementok. Iya lah hari libur. Bis pun penuh dengan penumpang dan barang-barang. Kami harus menerima keadaan. Kami berdiri.

Tapi hal ini tidak menyurutkan semangat kami untuk melakukan backpacking. Harusnya backpacker itu merasakan keadaan ini. Ini lah backpacker sejati. Hahaha. Usaha menyemangatkan diri.
Setengah perjalanan bis ini berhenti di Simpang Belinyu, ini merupakan tempat istirahat sejenak bagi supir, kernet dan penumpang. Untuk makan, karena sudah tersedia warung nasi dan juga untuk solat, tepat disimpang belinyu tersebut ada mesjid tua yang menarik dengan menaranya berwarna merah putih. Sebagian dari kami pun menuju mesji untuk menunaikan solat ashar dan aa pula yang istirahat. Sekitar 15 menit, setelah itu perjalanan dilanjutkan kembali. Alhmadulillahnya, ada yang turun jadi beberapa dari kami sudah ada yang mendapat tempat duduk. Dan pertemuan yang tak disangka juga, ada alumni kami. Oh ia rombongan kami  enam orang ini dari SMA 1 Pemali kelas unggulan, dan saya alumninya. Kalau nana bukan. Nah, ternyata dalam bis tersebut ada alumni kami yang juga bisa jadi saya bilang dia mentor saya. Dia adalah mentor yang cukup keras pemikirannya dan bergelimangan ide. Kami akrab memanggilnya kak ikhsan. Pertemuan yang tak disangka juga. Kami tidak banyak mengobrol dalam bis dengan beliau. Kami bercanda dengan rombongan kami saja.

Perjalanan yang cukup jauh untuk kmentok, hari sudah gelap kami baru masuk Kota Mentok. Dan penumpang semakin sedikit, kami ditanyai oleh kernet mau turun dimana. Kami bilang turun diterminal terakhir. Ada juga Ibu-Ibu yang ingin mengobrol dengan kami dan bertanya kegiatan apa. Salah satu dari kami, amalia menceritakan kegiatan kami ini dan beliau salut. Mendapat pujian itu kami semakin bersemangat dan berani.

Perjalanan Nana masih berada dibis jauh dibelakang kami.  Sudah memasuki Kota Mentok tak sadar tinggal rombongan kami dan alumni kami itu, kak Ikhsan dan 3 penumpang lainnya. Di sudah bersiap-siap turun kayaknya rumahnya sudah dekat . dan sangat miris dengan alumni kami yang satu ini, beliau hanya mangajak kami singgah tapi tidak dengan nada yang serius dan memaksa. Maunya. Padahal beliau sudah bertanya, mau kemana dan kami menginap dimana. Sudah kami kami jawab juga kami tidak tahu mau kemana. Hehe. Modal nekat sih. Iya sih, tapi ini baru namanya backpacker. Tapi respon beliau biasa saja dan hanya merespon telpon saja ya nanti. Oh iya terimakasih kakak. Alumni yang sangat cuek pikir saya, bagaimana jika kami memang benar-benar tidak tahu menginap dimana. Teganya. Mungkin beliau kecapean juga jadinya tidak bisa mnjamu kami ini.hahhaa. seolah kami tamu. Wajarlah karena sebelumnya kami tidak membuat janji apapun.

Setelah tepat disimpang rumahnya, beliau pun turun dan pamita pada kami. Kami mengucapkan terimakasih atas tawaran menelponnya.  Sebenarnya juga kami tak ingin merepotkan beliau karena beliau juga plang kementok untuk libur bersama keluarganya. Tambah repotlah beliau jika kami berada dirumahnya. Dan esensi backpacking kami pun terkikis jika harus menginap dirumahnya.
Bis di Kota Mentok ini memiliki gaya sendiri, dan jarang dilakukan bis-bis umum dikota lain. Bis ini mengantarkan penumpangnya sampai depan rumah jika jalannya memungkinkan. Terasalah kami dibawa keliling kota mentok malam itu, masuk kejaln-jalan kecil. Karena malam, kami tidak terlalu mengamati jalan-jalan yang dilalui. Terakhir tiba diterminal dan benar sekali penumpang yng tersisa hanya rombongan kami bertujuh.


Kami menginjakkan kakidi Kota Mentok. Yeayy, Mentok I am here I said. Sudah lama rencana ke Mentok baru ini tereleasisasi. Bukan hanya saya saja yang baru pertama kali ke Mentok beberapa dari kami pun sama hanya Oka yang untuk ke-3 nya tapi itupun sekedar mengunjungi. Beda momen. Disini kami belajar bahwa keberanian akan selalu mendukung kita untuk mecapai sesuatu yang kita inginkan. Ya, perjalanan yang cukup bersemangat. Trip to Mentok. Ayyeey

0 komentar:

Posting Komentar

 

Aluna Alanis's Life Copyright © 2010 Design by Ipietoon Blogger Template Graphic from Enakei | web hosting