Selasa, 30 September 2014

Berpetualang di Camui

Diposting oleh Unknown
Bangka, Agustus 2014

Akhir-akhir ini saya lebih tertarik berteman dengan alam sekitarnya.
Hari ini saya berkunjung ketempat tambang timah yang dekat dengan kampung saya.  Lahan tambang ini legal punya keluarga saya, surat-surat nya lengkap, izin dari kepala desa  juga sudah tetapi masih sering razia dari aparat yang menganut Undang-undang minerba terbaruya –tidak saya ahas disini. Tujuan saya berkunjung ini, ingin sekali melihat secara langsung tata tambang masyarakat nya. Saya pun pagi-pagi  sudah berangkat kesana, sepanjang jalan saya melewati  perkebunan lada, sawit, dan karet milik masyarakat setempat. Tiba lah saya di lokasi tambang. Melihat lahan bekas tambang memang sangat prihatin karena sebagian besar setelah aktivitas tambang selesai dan pindah lokasi masyarakat meninggalkan lahan bekas tambang begitu saja. Andai saja direklamasi dan revitalisasi maka lahan dapat menjadi  hijau kembali atau bermanfaat lagi.

Namun, saya juga bukan bermaksud menyalahkan masyarakat yang menambang dilahan legal tersebut karena lahan itu milik mereka dan mereka punya hak. Tetapi, alangkah bagusnya jika penghijaukan dilakukan kembali karena ini menyangkut bumi Bangka Belitung yang semakin gersang.  Mereka yang menambang ini masyarakat kampung setempat, terbilang dari mereka adalah orang awam bukan sarjana, praktisi, dan ahli yang mengerti langkah-langka menambang seperti teori yang dipelajari oleh sarjana teknik tambang atau praktisi-praktisi nya.  Mereka menambang dengan langkah-langkah yang sederhana, namun mirisnya dari para yang punya ilmu jarang sekali memberi sedikit ilmunya. Ya, kebanyakan yang punya ilmunya malah menjebak para masyarakat awam ini dengan razia yang memang masyarakat tidak menegrti pangkal dari razia itu. Saya bukan bermaksud mencela hanya ingin mengetuk naluri kita masing-masing.


Saya ingin berbagi atau mensosialisasikan hal-hal mengenai menambang timah dengan para penambang. Nah, ini juga menjadi tujuan saya langsung turun kelokasi. Dilokasi saya mengikuti dan melihat sendiri pekerjaan ini. Semuanya tergantng dengan tenaga dan ketika mesinnya rusak mereka harus menjadi teknisi juga. Salut.

Saya melihat dari jarak dekat, saya mengambil beberapa foto dan saya mencoa sendiri untuk melimbang timah dibawah sakannya atau dalam bahasa Bangkanya Mutek Tailing. Petualanagan ini melunturkan pandangan kita yang kebanyakan menyalahkan para penambang yang menghancurkan bumi Bangka Belitung. Sesungguhnya, mereka perlu diberi arahan atau bahasa kerennya sosialisasi , wawasan bagaimana tata tambang yang sebenar-benarnya.



Hari ini gak sebatas berpetualangan tetapi saya bisa lebih akrab dengan bumi Bangka Belitung.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Aluna Alanis's Life Copyright © 2010 Design by Ipietoon Blogger Template Graphic from Enakei | web hosting