Selasa, 30 September 2014

Iseng trip to Sepenggal timur Bangka

Diposting oleh Unknown
Bangka, 31 Agustus 2014

Iseng , wah ini ada-ada saja. Trip kok iseng gitu. Kata salah satu teman saya yang melihat postingn foto saya difacebook. Saya beri hastag #isengtrip. Kenyataannya memang iseng kok.
Hari minggu tetap jadi hari libur. Sebelum subuh saya sudah bersiap-siap dari Asrama ISBA Jaya dimana merupakan tempat tinggal saya di Jakarta, pagi ini saya akan terbang kembali keBangka. Saya satu minggu di Jakarta dan bermaksud pagi minggu ini balik lagi ke Bangka karena masih ada pekerjaan di Bangka.  Sesampai di bandara sembari menunggu boarding saya mengeluarkan pena dan kertas kosong. Ini lah saya, jika momem menunggu dari pada bosan lebih baik coret-coret walaupun hanya beberapa kata. Itu bisa jadi puisi, workplan, atau curahan hati saja.

Panggilan untuk boarding pun terdengar dan saya beserta rombongan penumpang rute Jakarta-Pangkalpinang naik kepesawat. Hanya dengan 45 menit kami sudah mendarat di Bandara Depati Amir Pangkalpinang.  Saya tidak langsung kerumah, namun saya sudah punya janji dan undangan di sekitar Pangkalpinang. Hari minggu ini menjadi hari bahagia salah seoarang senior saya dari ISBA Jaya yang akrab kami memanggilnya Bang Beno. Beliau adalah Ketua ISBA JAYA periode 2010-2011. Hari ini adalah hari pernikahannya. Selamat ya Bang semoga menjadi keluarga yang SAMAWA. Kami diundangnya keacara resepsi nya jam 11 siang. Saya sudah membuat janji dengan Nana untuk pergi bersama-sama.

Setiba di Bandara, saya menunggu nana menjemput saya, dan nana pn tiba. Kami menuju rumah  untuk berganti baju kondnagan nana di Desa Air Mesu yang tidak jauh dari bandara. Ya, hari ini kami kondangan keacara resepsi pernikahana Bang Beno.

Jam 11 kami sudah tiba ditempat resepsi tersebut, resepsi pernikahan diadakan di Grand Melinium Hotel Pangkalpinang  dan menggunakan adat Bangka, Bajunya pun begitu, ada tarian Bangka, dan prasmanan khas Bangka juga. Hanya doa yang menjadi kado terindah dari kami untuk Bang Beno dan keluarga. Selamat menempuh hidup baru.
Acara resepsi selesai, saya dan nana kembali kerumah nana, namun kami singgah dulu di rumah sahabat saya yang sudah berkeluarga yaitu akrab nya saya panggil dia Iput. Sahabat yang saya kenal sejak SD, sekarang dia sudah berkeluarga dan suaminya orang air mesu, maka sekarang dia tinggal di Desa Air Mesu cukup jauh dari desa kami yaitu desa Kimak. Saya disajikan empek-empek lagi dirumahnya. Delicious.

Sebelumnya saya dan nana tidak membuat planning untuk jalan-jalan atau bepergian kemana, yang ada nana sdah janji akan mengantar saya sampai dirumah, jadi saya tidak perlu repot menunggu bis jurusan Pangkalpinag-Sungailiat.  Alhamdulillah.

Menjelang sore, saya dan nana bersiap-siap menuju rumah saya. Dan berangkatlah kami dengan sepeda motor milik nana yang sudah setia kira-kira 5 tahun terakhir ini. Didalam perjalanan, tepatnya di Selindung kami mengambil jalan lintas timur yang masih baru resmi menjadi jalan lintas timur.  Melintasi jembatan baru itu, menikmati bentangan sungai Pangkal Balam- Baturusa. Banyak remaja yang sekedar nongkrong dipinggir jembatan. Adapula yang memancing udang galah dan ikan sungai, dan ada juga keluarga yang berekreasi disana. Kami hanya melintasinya saja. Kemudian dari kejauhan terlihat bangungan, corong pabrik karet dan PLTU Air Anyir.



Sepanjang perjalanan, mata saya dan nana selalu penasaran dengan pemandangan yang kami lihat. Kami melihat banyak orang keluar masuk dari jalan tanah kuning.  Dan kami pun bermaksud menuju jalan tersebut. Ternyata itu adalah jalan menuju pantai Koala.  Dan kami pun belum pernah ke Pantai Koala. Jadi lah ini pertamakalinya kami kepantai tersebut. Yang ada dibayangan saya bisa jadi nana juga. Pantai Koala pantai baru yang masih biasa saja, ternyata salah. Pantai koala sudah lama ada namu tidak terawat, dulunya tempat prostitusi sehingga banyak pondok-pondok tua yang tak terawat. Padahal pemandangannya sangat indah dekat dengan pelabuhan pangkalnbalam yang menjadi lintas kapal untuk menepi. Airnya dangkal dan ombaknya sangat tenang. Hari itu juga banyak pengunjung , rata-rata orangtua bersama anak-anaknya. Ada yang bakar-bakar ikan, mandi, berenang dilaut, dan ada juga yang mecari ikan.


Kami tak lama-lama disana, setelah mengambil foto-foto dengan view yang bagus kami bergegas pulang. Kemudian, penasaran masih, sehingga nana menjuluki kami dengan miak natak yang artinya gadis yang suka jalan-jalan.  Kami masuk kepantai mudel yang masih deretan dari pantai koala tadi, lanjut lagi ke pantai Air Anyir dan kami melanjutkan kembali perjalanan menuju rumah saya. Saya bilang ini sangat iseng, ya iseng trip.

Kami melewati perkampungan masyrakat konghucu. Masih terlihat rumah-rumah tua orang cina dahulu. Unik dan bersejarah. Sepanjang jalan tersebut, saya mengajak nana untuk melihat tumpukan tanah merah yang menulang seperti tembok tanah. Saya penasaran dengan tembok tanah tersebut. Dari pinggir jalan sekitar 50 meter lagi, kami menuju kesana melewati perkuburan cina yang megah-megah. Alau di Bangka disebut pendam cin. Rasa penasaran kami, membuat rasa letih kami hilang begitu saja. Tembok tanah merah tersebut sduah semakin dekat.

Sampailah kami di tembok tanah merah tersebut. Wooow. Dari tembok tanah merah yang tingginya sekitar 20 meter tersebut kami bisa menimakti panorama disekeliling. Kemudian nana mulai berkeliling dan saya masih mengambil foto-foto disekeliling.



Tak lama terdengar suara teriak dari nana. Dan saya langsung menyusulnya dengan panik. Saya kira ada ular atau terperosok dilubang. Namun bukan itu. Nana terkejut melihat danau hijau ditengah-tengah tembok tanah merah tersebut. Dan saya pun terkesima. Takjub. Tanpa suara. Tak terasa air mata kami mengalir begitu saja. Kami bukan sedang sedih tapi saking takjubnya. Ada kawah yang sangat mirip di irland tersebut berada di depan mata kami. Subhanallah. Just it I can say. Nothing more.

Kami mengambil beberapa foto. Dan siap untuk membagi ke kawan-kawan yang lainnya.tembok tanah merah tersebut merupakan bekas galian tambang timah dengan mesin besar dan dikeruk dengan alat berat. Siapa yang menyangka, jika dilihat dari jalan hanya onggokan tanah merah yang membentuk seperti tembok. Sangat disayangkan jika ini tidak kita tumbuhkan menjadi potensi pariwisata.  Kami menamainya dengan kawah redland, keren bukan?. Yup, ini lah yang memutuskan saya dan nana menamakan agenda hari ini dengan hastag #isengtrip. Bagaimana? Aneh bukan.



Ya, tersenyum dan takjub itu tak semahal kita berwisata ke greendland dikota. isengtrip have done!

0 komentar:

Posting Komentar

 

Aluna Alanis's Life Copyright © 2010 Design by Ipietoon Blogger Template Graphic from Enakei | web hosting