Selasa, 30 September 2014

Liburan : memanen lada

Diposting oleh Unknown

“ men sahang-sahang lah mulai mirah, musim mutik ge lah mulai—banyak keluar bujang kek miak, pegi memetik sahang”



Diatas erupakan potongan bait dari lirik lagu khas Bangka. Artinya, kalau lada sudah mulai merah, musim memetiknya pun akan dimulai, banyak bujang dan gadis untuk keluar memtik lada.
Wah, serukan di Bangka ada lagu yang sangat menggambarkan kegiatan para penduduknya. Lada merupakan komuditas besar di Bangka Belitung. Harga jualnya pun fantastis Rp 140.000/kg. Kalau musim lada berhasil banyak masyarakat yang naik haji, sekolah diluar Bangka, membangun rumah, motor, mobil baru. Betapa sejahteranya kami di Bangka.  Itu kalau yang brehasil namun jika tidak berhasil banyak, untuk masak tidak minta ke tetangga atau masak masih bisa pedas sahang, kata kami orang Bangka. Sekarang bukan 10 tahun yang lalu, yang mana semua masyrakat bergantung pada lada. Kini, Tambang timah mendominasi mata pencaharian kami akibatnya lahan-lahan untuk menanam atau berkebun lada sudah hampir habis. Sehingga, yang memanen lada tidak sebanyak dulu.



Liburan kali ini saya mendapat kesempatan ikut memanenkan lada. Sangat bersyukur memanen lada punya keluarga saya sendiri. Walaupun tidak banyak. Alhamdulillah. Melihat lada, buahnya yang hijau dan merah, rimbun dengan daun dan batangnya yang kuat mengandung filosofi “ Kaya, berkah, makmur”. Thats right. Nah, pada saat liburan ini saya merasa mendapat motivasi dengan filosofi lada, kita yang merantau di Jakarta crowded city, traffic jam, padatnya kegiatan penat pun terasa. Untuk merefreshnya saya memilih liburan kekebun untuk ikut memanen lada. Lada biasanya panen pada bulan Mei dan Agustus.


So, kalu kawan-kawan tertarik untuk mencoba ikut memanen lada secara langsung merasakan bagaimana memetik tangkai lada, memanggul keranjang khususnya, merendam, mencuci hingga menjemur lada mark your calender dan datanglah ke Bangka, kemudian ada sistem upah memetik lada. Khusus yang punya kebun sibuk atau panen besar.  Mereka mengajak orang lain untuk memetik dan orang tersebut mendapat upah dengan upah Rp 80.000/hari. Lumayan kan setara dengan rasa capeknya. Tapi menyenangkan sungguh, patut dicoba untuk mengisi liburan yang bermanfaat.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Aluna Alanis's Life Copyright © 2010 Design by Ipietoon Blogger Template Graphic from Enakei | web hosting