Kamis, 05 Maret 2015

Catatan Hujan [Bag.2]

Diposting oleh Unknown

Saya bukan anak kecil lagi Tuan
Basah-basahan berlumuran lumpur warna coklat
Ada asap mengepul didapur
Rebus bisa sekedar memanas pun boleh
Saya bikinkan teh panas saja Tuan
Biar kehangatan ini pasti
Kala hujan masih semangat diluar sana
Rintik diatas atap rumah, saya dengar Tuan
Rumah saya tidak jadi bocor, sediakan baskom dibawahnya
Kolam-kolam belakang  sana sudah meluap
Bukan menyayang tapi tak ada lagi wadah
Anak tetangga main-main air
Katanya Tuan air masa kecil memang itu
Bearti tak lagi jadi jatah saya Tuan
Saya ambilkan buku, menemati mata
Biar tetap menyaksikan guyuran hujan disamping rumah
Mana ada yang menebar kesayangan
Romatis katanya Tuan
Sepucuk surat ingin saya tulis
Tapi alamat mana menerima hujan-hujan begini
Dingin dingin hawa saya jalan berpayung
Kaki menari-nari diatas air yang mengalir
Bukan di got, hanya begitu terlihat keruh
Rerumputan tak lagi rapih dengan batangnya
Kemarin saya rapikan, hujan hari Tuan
Membantu juga  rupanya
Katanya biar lebih semakin rapi
Tak ada salahnya ya Tuan
Katak-katak berbisik
Mereka ingin bernyanyi, adakah yang terganggu
Saya tidak Tuan, suara itu leburkan kesedihan
Itu pikir saya
Saya tak berlama-lama, nanti katanya kedinginan saya
Cipratan dari mobil itu
Kesal saya ulah nya, tapi katak-katak sudah biasa
Membiasakan saya itu bukan mengotori
Menyapa saya dengan sedemikian cara

Dari hujan, di tengah jalan

0 komentar:

Posting Komentar

 

Aluna Alanis's Life Copyright © 2010 Design by Ipietoon Blogger Template Graphic from Enakei | web hosting