Menunggu hujan reda hari ini bukanlah yang menarik
Bergurau pun tak mememberi manfaat
Seolah jiwa berjalan menengadah dengan merentang tangan
Menikmati hujan
Tapi bukan saya itu Tuan
Saya duduk terpaku, kitab kecil dipangkuan
Sebatang lilin menyala tertiup angin lalu mati
Saya tidaklah sendiri Tuan
Namun keyakinan saya menyendiri
Lupa tadi sudah menjahit kain yang robek
Ingin pulang ingin menyimpain kain itu
Masih tertahan dengan tumpahan keberkahan kali ini
Saya beringsut kearah sebelah pintu luar
Dingin semilir angin menususk ke tulang saya
Masuk saja, masih basah
Bau tanah setelah hujan membujuk saya untuk menguliknya
Tidak lah, tangan saya kotor Tuan
Masih mencatat aliran air di selokan depan
Menghanyut semua sampah kemarin
Tidak tahu saya dimana bermuaranya
Enggan pula menyusurinya, basah dan dingin
Jiwa saya kembali, dalam tarikan selimut
Sore hari sepertinya tengah malam yang tersesat
Baju tebal pun saya ambil dari lemari
Untuk dipakai memulihkan jiwa yang bepergian tak cerita-cerita
Tuan.
0 komentar:
Posting Komentar