Sudah pernah baca bukunya Trumph yang judulnya think
like a billionare? Semoga sudah ya, kawan karena isi bukunya sangat bagus. Kalau
yang belum baca sangat recommended,
saya pun baru menyelesaikan yang ke dua kalinya
minggu kemarin. Dan baru mendapat the real insight dan saya mencoba
untuk mengimplementasikan pada diri saya juga.
Isi dai buku tersebut sudah sering juga pada seminar atau
blog, buku orang lain. Namun, saya tertarik dengan salah satu ciri-ciri think like a billionare yang
dipaparkannya yakni :
“Always remeber: you Dress for the job you want,not the job you have
Clothes make the
man and the woman,and if you want to be successful in life, you should start
with your wardrobe.”
Saya dikenal
orang sekitar saya adalah seorang cewek seumuran saya yang belum mengurus body, clothes, make up or yang bersifat girly. Saya juga tidak tomboi,namun saya lebih suka berpenampilan
biasa aja dan gak nuntut-nuntut rempong. Jarang sekali beli stuff cewek, beli baju, sepatu dan
pernak-pernik cewek. Terkadang ada rejeki juga ogahan, pakai yang ada dan
terlihat normal saja sudah cukup.
Tapi itu jaman saya kuliah, wajar. Aneh juga kalo anak kuliahan dandan
rempong kayak mak-mak lagi, itu menurut saya. Walaupun teman-teman saya sudah
mulairempong-rempong pada saat itu.
Sekarang gak mahasiswa lagi dong, saya
sudah ke dunia kerja. Dalam dunia kerja ada tuntutan untuk rapi dan terlihat
cantik lah atau enak diliat, wajah fresh
dan senyum yang ikhlas.
Bersyukur banget pas SMA udah ada pelatihan make up, dan pas kuliah juga sering jadi tukang make up dadakan kalau ada wisuda kakak
tingkat dan pagar ayu di mesjid kampus. Kan lumayan untuk tambah-tambah beli
paket internet. Hehehe.
Masuk ke dunia kerja penampilan saya agak jauh berubah, lebih rapi, formal
dan dewasa. Saya mulai ber make up
natural dan sewajarnya. Kemudian beberapa bulan terakhir saya teringat
dengan penulis yang saya kagumi, mbak ollie ( salsabeela.com) dalam tulisan
methamorfosis nya dia yang sangat luar biasa. Saya jadi terinspirasi, tak
jarang saya coba-coba mengikuti gaya hijabnya, tapi gak saya untuk keluar hanya
coba-coba lepas.
Bukan dari gayanya yang saya sukai tapi impact dari perubahannya itu sangat
mengispirasi. Ditambah lagi steelah membaca buku trumph tadi, bahwa salah satu untuk memulai kesuksesan itu dari
apa yang kenakan. Yup, benar sekali. Mbak ollie pun begitu. Dan karena ada
hubungannya dengan kesuksesan saya pun terinspirasi dan mencobanya. Apa efeknya
ke saya? Apakah saya jadi follower yang bodoh? GAK!!! Tegas saya menjawab gak. Saya
bukan follower tetapi terinspirasi untukke hal yang baik.
2 hari setelah membaca buku tersebut, saya mendapat undangan untuk
menghadiri malam penganugrahan manusia
bintang dari RMOLTV untuk para manusia yang banyak berkarya di Gedung Sapta
Pesona Kementrian Pariwisata, saya si tidak mendapat nominasi hehe.
Dari sore saya sudah merencanakan akan memakai blus batik, jegging, dan
purple jilbab dan wedges. Saya akan berpenampilan, ini saya yang siap untuk
menjadi orang sukses. Dengan mengumpulkan rasa percaya diri, I am. Dan DONE!!! Saya
datang ke acara tersebut, dan kawan-kawan terkejut dan bilang ini lah kamu. Ya,
sbeelum kalian bilang ini saya, saya sudah tau ya ini memang saya. Karakter saya
seperti ini, dan kata orang marcom
ini adalah personal branding.
doc.pribadi bersma para anggota ISBA JAYA
So, mencoba hal baru dengan rasa percaya diri dan bersifat normal maka kita
akan menemukan kita yang selama ini terkadang kita cari atau kita cuek saja. Apa
yang kita kenakan terkadang sudah mendeskripsikan kita itu siapa atau seperti
apa. Jadi, kawan-kawan yang namanya first
impression itu ternyata ada dan sangat berpengaruh pada kesuksesan kita. Bagaimana dengan mu kawan?J