Rabu, 11 Desember 2013

11 Things are Uniq When I Going To 1st Abroad

Diposting oleh Unknown


11 Things are Uniq When I Going To 1st Abroad
(International Youth Camp Patriot Georgia 2011)
-Delegasi dari Indonesia-

Saya adalah mahasiswa semester tiga  pada saat itu yang mempunyai ambisi besar untuk bisa berangkat keluar negri,baik  mengikuti seleksi untuk suatu konferensi, kompetisi, summer  school dan lain-lainnya. Saking berambisi disetiap catatan kuliah saya terdapat tulisan” I want to go abroad”. Selalu cari informasi mengenai penyeleksian, lomba dan sebagainya. Mencoba meng-apply berbagai aplikasi namun jawaban akan accepted belum juga tiba. Terus berdoa, berusaha, dan mencoba meng-aplly lagi dan lagi. Kemudian belajar dari kesalahan membua motivasi letter, CV dan hal yang dibutuhkan untuk mengisi aplikasinya. Dan ambisi serta doa, mimpi tersebut dikabulkan oleh yang Maha Kuasa, terimakasih Tuhan jalan-Mu untuk ku sudah tiba.
Hari itu adalah hari yang sangat bahagia unuk saya ketika sore-sore hujan turun saya bermaksud mengecek email berharap mendapat balasan dari lembaga-lembaga yang saya coba apply. Loading…to open my Gmail, dan…… saya menerima email dari lembaga  dari Negara Eropa timur yaitu Georgia. mendapat balasan email seperti ini saya hampir lupa untuk berbuka puasa, tepat pada saat itu bulan puasa umat muslim. Karena saya  seorang muslim. Tidur pun pikiran saya sudah disana, namun keberangkatan tersebut tidak semudah setelah mendapat email tersebut tetapi saya tidak mendapat full funded. Saya berpikir keras bagaimana saya harus bisa berangkat dengan kembali mengajukan scholarship atau proposal ke pemerintah dan perusahaan besar. Saya masih ada waktu sekitar lima minggu untuk berangkat kesana. Saya mulai gencar mengajukan proposal. Saya pun mengabarkan orangtua saya, dan betapa senangnya mereka mendengar kabar dari saya. Saya bercerita tentang saya hanya mendapat average funded. Saya seorang anak desa yang memiliki keberanian untuk bermimpi bisa terbang keluar negri.  Di desa saya, di mesjid pengumuman tentang saya akan berangkat keluar negri pun bergema. Dan saya mendapat respon yang baik dari pejabat setempat untuk membantu saya mencari dana tambahan untuk berangkat. Suatu anugrah Tuhan yang tidak ada bandingannya. Terimakasih yang tak terhingga Tuhan, bersyukur.
Dengan persiapan project, pidato, performance seni budaya negara Indonesia yang matang dan penuh percaya diri. Saya pun mengajukan paspor dan sangat kaget ketika mendapat antrian 342 pada jam 8 pagi dimana kantor baru saja buka 15 menit. Betapa banyaknya peminat orang Indonesia  pergi keluar negri. Baik untuk menuntut ilmu, bisnis, dan juga sekedar liburan. Dengan rasa sabar yang begitu tinggi jam 3 sore saya selesai dan paspor sudah ditangan. Dan besoknya saya harus ke agen tiket keluar negri, setelah beberapa kali cek di situs onlinenya namun harga tiket lumayan mahal.  Kemudian saya langsung ke agen resmi di bandara Soekarno Hatta , ternyata harganya pun tak jauh beda tetapi sudahlah pikir saya, yang penting dana untuk tiket cukup sampai akomodasi yang lainnya pun tercover.  Tiga  hari menjelang keberangkatan, saya sudah menyiapkan apa-apa yang akan saya tampilkan, lakukan, bawa, bagikan disana nantinya. Dari mulai baju, mukena, celana, pernak-pernik, perlengkapan pribadi, baju untuk performance, baju resmi  untuk pidato, dan saya membawa sambal khas Indonesia yang luar biasa pedasnya,  mie instant, kerupuk, lumayan untuk menghilangkan rasa kangen terhadap Indonesia karena selama hampir tiga minggu saya akan berada dinegri orang yang tentunya berbeda dari segi cuaca, lingkungan budaya dan juga makanan. Pada saat itu tepat bulan puasa, jadi karena ada perbedaan musim jadi saya akan berpuasa selama 16 jam disana sedangkan disini Indonesia saya berpuasa selama 12 jam. Ini suatu pengalaman yang luar biasa cukup membuat saya sedikit kurus. Lol:p . tidak lupa juga saya membawa beberapa cindera mata  khas Indonesia untuk saya berikan nanti sebagi kenang-kenangan dari saya untuk teman-teman disana yaitu gelang yang terbuat dari kerang khas Bali.
Hari keberangkatan pun tiba, saya diantar oleh dua orang teman saya yang sudah pernah keluar negri dan mereka adalah orang-orang hebat yang berada disekeliling saya. Yaitu Tohari pernah 1 tahun di amerika untuk program student exchange (AFS) dan Edwinata adalah duta muda Indonesia untuk kebeberapa negara yang memiliki hubungan bilateral dengan Indonesia. Saya berangkat dengan pesawat Turkish airlines jam 19.00. passport pun sudah siap tidak ada perlengkapan yang tertinggal. Aman. Goodbye for  two weeks Indonesia, saya berucap begitu ketika sudah memasuki  ruangan tunggu. Dan menelpon keluarga di desa mengabarkan saya sudah diruang tunggu. Mendapat pesan yang mendalam dari pahlawan hidup saya yaitu ibu “ hati-hati dinegara orang ya dan jaga kesehatan”. Saya pun terharu, cepat-cepat saya pamit dam menutup telpon karena saya hampir menangis. Pengumuman dari awak kabin pesawat untuk mempersilahan penumpang memasuki pesawat sudah terdengar. Saya membawa satu tas belakang yang berisi makanan, laptop, note,  kamera, charger hp, pulpen.  Saya menuju kursi duduk saya dan duduk manis dengan siap memasang sitbelt. Berada disebuah pesawat besar yang akan terbang selama 9 jam sampai diturki. Ternyata sebelum berangkat ke Turki kita transit 3  jam di Singapura karena masih dekat dengan Indonesia saya mencoba menelpon keluarga dan tersambung, saya mengabari bahwa saya sudah di Singapura. Dan tak terlupakan saya selalu mengabadikan setiap momen dengan mengambil foto, saya pun meminta tolong  orang. Setelah itu terbang ke Turki, sampai di Turki kita transit dan menunggu berangkat lagi 6 jam kemudian. Tak lupa juga saya sempatkan untuk mengambil foto. Kemudian barulah kita terbang ke Georgia, bandara Tbilisi selama 1 jam, saya mncoba melihat pemandangan Tbilisi dari pesawat dan itu saya berasa mimpi karena dataran rendahnya begitu seperti yang saya lihat difilm-film luar negri. Tiba di Tbilisi saya dijemput panita International Youth Camp Patriot Georgia 2011, yaitu Georgi kikilize. Saya datang bersamaan dengan peserta dari Moldova yaitu marcela friptu. Kita menuju tempat acara berlangsung sekaligus asrama yang akan menjadi homestay kita. Saya mulai berkenalan dengan marcela berusaha percaya diri. Bahasa inggris saya tidak terlalu lancar dan masih berantakan namun saya percaya diri.
 Hal yang pertama kali,  beda dengan di Indonesia adalah posisi  supir menyetir mobil di Indonesia sopir berada disebelah kanan sedangkan dikebanyakan luar negri termasuk Georgia adalah kiri. Saya hampir mual karena kecepatan yang tinggi dan tikungan tajam. Tiba juga di homestay  yang langsng berhadapan dengan pantai yaitu Blacksea yang mana saya mengetahuinya pada waktu pelajaran IPS semasa SMP. Kita berada di Anaklia beach, tersedia homestay atau dorm yang begitu uniq dan ini yang hal kedua, yang berbeda dengan yang ada di Indonesia yaitu asrama yang dirancang dan diberi cat seperti rumah Barbie yang sering saya tonton ditayangan televisi. Sangat uniq. Walaupun disana saya tetap berpuasa namun tidak full 16 jam saya samakan dengan Indonesia. Karena tibanya malam hari kita langsung beristirahat dan acara akan dilanjutkan besok pagi. Pagi pun datang dengan suara ombak yang memberi ketenangan, saya bermaksud untuk minum air putih tetapi yang saya bawa dari Indonesia bekal berangkat sudah habis  saya bermaksud meminta kepada panitia untuk mendapatkan air minum. Dan ini yang suatu yang menjadi hal ketiga yang unik, ternyata mereka tidak meminum air minum yang direbus namun langsung mengambil dikeran yang tersedia. Ini jarang di Indonesia. Rangkaian acara pun sudah dimulai, dari perkenalan,pembagian leader,  grup dan ini menjadi hal keempat yang uniq yaitu saya adalah satu-satunya  yang mengenakan jlbab, karena jilbab bagi saya adalah suatu identitas saya sebagai muslim dan saya percaya diri akan hal itu.  Saya pun mendapat pertanyaan tentang apa yang saya kenakan dari beberapa teman baik itu digrup maupun peserta yang lainnya. Peserta yang datang sekitar 600 orang dari berbagai Negara. Mengikuti seluruh rangkaian acara yang sangat menarik, kita mempunyai jadwal mengunjungi tempat-tempat bersejarah yaitu seperti kastil Napoleon, saya berasa mimpi karena sebulan sebelum pengumuman lulus seleksi saya membaca buku History of Napoleon dan ini menjadi  hal unik yang kelima saya berada di negri orang. Banyak hal yang saya pelajari dan  menjadi pengalaman berharga. Setelah itu kita diberi kesempatan untuk berbelanja ataupun bermain disekitaran pasar. Dan saya bermaksud menelpon keluarga dengan telepon umum ternyata sulit, kemudian leader saya Leo menawarkan menggunakan ponselnya namun saya tidak mengerti dan akhir nya dia yang  menemani saya membeli paket telpon dan ini menjadi hal yang unik keenam cara bertelpon orang Georgia dengan Indonesia, disini kita langsung memmbeli paket dan sangat berbeda dengan Indonesia. Dan saya hampir lupa yang harus menjadi hal unik juga yaitu hal unik yang ketujuh adalah di Georgia tidak ada kendaraan bermotor seperti di Indonesia, tidak parah akan polusi. Hanya ada orang-orang berjalan kaki, bis, mobil dan sepeda. Luar biasa sangat ramah lingkungan.

                         Pada hari berikutnya kita mengunjungi Batumi, waterland selama perjalanann kita melewati tikungan yang tajam dan jurang-jurang yang curam, suatu pemandangan alam yang indah. Kemudian makan di restaurant makanan khas Georgia, yummie!!!:p. Tidak terasa hampir 10 hari disana saya sangat senang dengan suasana di Georgia. Rangkaian acara masih berlanjut, saya berkesempatan  berpidato di depan pejabat Georgia tentang hubungan Indonesia- Georgia yang baru memulai, Kemudian kita juga mengelilingi Pantai Anaklia dengan bersepeda sepanjang perjalanan kita juga juga mengunjungi benteng perang Georgia dan ini menjadi hal unik  yang kedelapan . Tembok-tembok tersebut dirancang sangat strategis untuk memantau keamanan Georgia.
                         Telah banyak bercerita saya pun hampir lupa yang harusnya menjadi hal unik diawal menjadi hal unik keSembilan yaitu makanan disana rasa pedas yang  teman-teman Georgia itu tidak pedas sama sekali pada mulut saya, Kemudian saya coba mempromosikan sambal khas Indonesia kepada teman-teman disana mereka pun sangat antusias mencoba dan apa yang terjadi??? Salah satu teman saya bilang adalah pedas seperti neraka, saya tertawa dan mereka melihat saya seakan saya kuat memakan yang pedasnya luar biasa. Disini saya kan mnceritakan 11 hal unik yang saya temui ketika saya berada dinegara Georgia. Masih ada dua hal unik lagi. Dimana malam budaya pun tiba, saya ikut perform dengan membawa tarian Zapin Melayu khas Indonesia bagian Sumatera.  Saya tetap percaya diri, dan menikmati performance dari teman-teman lain. Dan ini menjadi hal unik yang kesepuluh yaitu tarian khas Georgia seperti adat pernikahan di suatu suku di Indonesia. Sungguh unik. Saya pun menikmati rangkaian acara yang menjadi pengalaman berharga bagi saya dan hal unik yang kesebelas adalah saya mempunyai teman asal Gerogia dan dia sangat akrab dengan saya, jadi  saya selalu bepergian dengannya namanya unik juga yaitu Vaziko, namun bukan ini yang menjadikan hal  unik  tetapi postur tubuhnya luar biasa dia sangat tinggi, saya berdiri disamping dia dan saya hanya sebatas dibawah ketiak dia dan saya naik keteras baru tinggi saya sama dengan nya. Sebelas hal unik  yang saya ceritakan ini merupakan suatu pengalaman/ journey yang tidak akan terlupakan. Komunikasi dengan teman disana pun masih berjalan dan saya selalu rindu Georgia. Miss you guys all of participants of International Youth Camp Patriot Georgia 2011 batch 8.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Aluna Alanis's Life Copyright © 2010 Design by Ipietoon Blogger Template Graphic from Enakei | web hosting