Selasa, 25 November 2014

Setengah Hari Menjadi Seorang Ibu

Diposting oleh Unknown
foto diambil pake webcame notebook 
saat bermain diahri libur bersama anak tersayang; 
Al Gara love you:)

Menjadi seorang Ibu adalah cita-cita setiap perempuan di Bumi ini. Termasuk saya, kawan-kawan, dan para perempuan lainnya. Cita-cita yang tulus itu adalah menjadi seorang Ibu. Seorang perempuan yang berumur 22 tahun tentunya sudah memikirkan hal-hal dewasa dalam kehidupan ini, salahsatunya menjadi seorang istri dan Ibu. Suatu gelar yang tak ada bandingnya, seorang Ibu. Ibu dari anak-anak suaminya.

Kali ini saya berbagi pengalaman saya setengah hari menjadi seorang Ibu. Saya belum menikah apalagi memiliki anak. Sudah dua bulan ini, bang abi dan yuk vela merupakan kerabat dekat saya yang berada di Jakarta mereka pindah ke asrama kami mendapat tugas menjadi pengawas asrama kami. Mereka sudah menikah dan memiliki seorang anak laki-laki yang baru berumur 2 tahun tepatnya minggu depan genap dua tahun.  Mereka berdua sudah saya anggap seperti abang dan ayuk sendiri.  Anaknya yang baru 2 tahun tersebut baru di masa-masa anak yang sedang tumbuh kembang, belajar berbicara, mengenali kata-kata, berani mencoba naik-naik, bermain air, berlari-larian. Gara, ya namanya. Anak yang super aktif, dan katanya juga indigo karena sering melihat dan berbicara pada para tetangga berlainan alam itu. Saya melihat juga anak ini begitu cerdas, cepat menangis cepat juga diamnya, bikin kami diasrama selalu merindukannya jika tidak bermain sehari saja dengan dia.

Bagaimana bisa saya bercerita setengah hari menjadi seorang Ibu?  Ya, Gara saya biasakan dia dengan memanggil saya  ‘Ibu’, Gara juga memanggil Icha sahabat baik saya dengan panggilan ‘Bunda’. Ibu, merasakan dipanggil Ibu itu sangat spesial bagi saya. Salah satu cermin juga untuk saya selalu merindui Ibu saya yang di rumah. 

Sore kemarin, saya dan yuk vela bermaksud untuk mencari outfit di ITC Cempaka Mas. Lumayan jauh dari asrama kami, dari selatan ke pusat Jakarta. Kami menggunakan kereta dan bajaj untuk sampai disana. Tidak memungkin jika Gara ditinggal di asrama, karena bukan sebentar di sana nya. Kami pun membawa Gara ikut ke sana.

Setelah selesai berganti baju, berias, dan bla-balnya berangkatlah kami.  Karena Gara anak yang aktif dikereta pun dia sangat menikmati dan tidak merasa pusing sedikit pun. Naik bajaj, panas, asap, bunyi kendaraan lain juga yang berisik sangat lah tidak ramah bagi anak seumuran Gara tapi Gara menikmatinya dengan tidran dipelukan saya. Sesampai di sana pun masih tiduran dan saya menggendongnya layaknya seorang Ibu  kepada anaknya. Yuk vela, mamanya Gara yang belanja dan syaa yang mengasuh Gara, dia masih tiduran. Ada sesuatu yang bergejolak dihati saya, bukan sekedar cinta, saying, dan kasih tapi adalah keistimewaan mengasihi seorang anak.


 Nah, itu lah cerita setengah hari saya menjadi seorang Ibu. Semoga saya, kawan-kawan, perempun diseluruh dunia ini merasakan menjadi seorang istri dan seorang Ibu yang mulia. Aamiin.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Aluna Alanis's Life Copyright © 2010 Design by Ipietoon Blogger Template Graphic from Enakei | web hosting