foto diambil pake webcame notebook
saat bermain diahri libur bersama anak tersayang;
Al Gara love you:)
Kali ini saya berbagi pengalaman
saya setengah hari menjadi seorang Ibu. Saya belum menikah apalagi memiliki
anak. Sudah dua bulan ini, bang abi dan yuk vela merupakan kerabat dekat saya
yang berada di Jakarta mereka pindah ke asrama kami mendapat tugas menjadi
pengawas asrama kami. Mereka sudah menikah dan memiliki seorang anak laki-laki
yang baru berumur 2 tahun tepatnya minggu depan genap dua tahun. Mereka berdua sudah saya anggap seperti abang
dan ayuk sendiri. Anaknya yang baru 2
tahun tersebut baru di masa-masa anak yang sedang tumbuh kembang, belajar
berbicara, mengenali kata-kata, berani mencoba naik-naik, bermain air,
berlari-larian. Gara, ya namanya. Anak yang super aktif, dan katanya juga
indigo karena sering melihat dan berbicara pada para tetangga berlainan alam
itu. Saya melihat juga anak ini begitu cerdas, cepat menangis cepat juga
diamnya, bikin kami diasrama selalu merindukannya jika tidak bermain sehari
saja dengan dia.
Bagaimana bisa saya bercerita
setengah hari menjadi seorang Ibu? Ya,
Gara saya biasakan dia dengan memanggil saya
‘Ibu’, Gara juga memanggil Icha sahabat baik saya dengan panggilan
‘Bunda’. Ibu, merasakan dipanggil Ibu itu sangat spesial bagi saya. Salah satu
cermin juga untuk saya selalu merindui Ibu saya yang di rumah.
Sore kemarin, saya dan yuk vela
bermaksud untuk mencari outfit di ITC Cempaka Mas. Lumayan jauh dari asrama
kami, dari selatan ke pusat Jakarta. Kami menggunakan kereta dan bajaj untuk
sampai disana. Tidak memungkin jika Gara ditinggal di asrama, karena bukan
sebentar di sana nya. Kami pun membawa Gara ikut ke sana.
Setelah selesai berganti baju,
berias, dan bla-balnya berangkatlah kami.
Karena Gara anak yang aktif dikereta pun dia sangat menikmati dan tidak
merasa pusing sedikit pun. Naik bajaj, panas, asap, bunyi kendaraan lain juga
yang berisik sangat lah tidak ramah bagi anak seumuran Gara tapi Gara
menikmatinya dengan tidran dipelukan saya. Sesampai di sana pun masih tiduran
dan saya menggendongnya layaknya seorang Ibu
kepada anaknya. Yuk vela, mamanya Gara yang belanja dan syaa yang
mengasuh Gara, dia masih tiduran. Ada sesuatu yang bergejolak dihati saya,
bukan sekedar cinta, saying, dan kasih tapi adalah keistimewaan mengasihi
seorang anak.
Nah, itu lah cerita setengah hari saya menjadi
seorang Ibu. Semoga saya, kawan-kawan, perempun diseluruh dunia ini merasakan
menjadi seorang istri dan seorang Ibu yang mulia. Aamiin.
0 komentar:
Posting Komentar