Senin, 24 November 2014

Menunggu Pagi

Diposting oleh Unknown
source : www.gopixpic.com
Bukan sebuah lagu atau puisi, bukan juga curhat hati yang penuh kerinduan ini. Hanyalah sebuah catatan dipagi hari dengan segala pilihan menunggu. tidak sedang galau, tidak sedang jatuh cinta dan tidak pula sedang bimbang.

Karena musim hujan, dari sore tadi turun hujan, gerimis sampai malam, cuaca sangat untuk mendukung menarik selimut bermimpi sang penaut rindu, Ayah, Ibu di rumah sana. Boleh juga bermimpi si dia. Hehe.

Tumben juga malam minggu ini tidak ada agenda rapat kesibukan di asrama tercinta kami, masing-masing menghabiskan malam minggu dengan caranya sendiri. Ada yang karokean, maen PS, menonton drama korea, dan saya mencoba menulis beberapa paragrap di note book terkasih ini.  Malam minggu yang biasanya identik dengan apelan para arjuna untuk ratunya, tapi tidak dengan ku. Menikmati gemercik gerimis yang semakin larut semakin romantic dengan paduan suara katak-katak yang sedang berpesta sehabis hujan barangkali.

Tak ada yang special juga malam ini. Bakat menulis yang harus ku latih agar bias jadi penulis beneran tak berapa lama menghadap layar notebook sudah bosan saja. Dari pada bengong tidak keruan dan tidak bermanfaat juga aku mengambil buku fiqih wanita yang tebal  untuk mengecas iman ini, ceileh.hehe.

Tak berasa ternyata jam dinding yang sejak tadi bernada tak-tik-tak-tik setiap detik aku berada di ruang tamu sudah menunjukkan pukul 2.30 am. Sudah bukan tengah malam lagi tapi sudah 1/3 malam.  Mata masih terang tak ada rasa kantuk sedikit pun, pengen si mencoba tidur pejamkan mata tapi tanggung sudah dengan waktu subuh. Kalu tidur kemungkinan besar subuh yang indah akan terlewatkan.

Aku memutuskan untuk tidak tidur malam tadi, dan harus ku lakukan ya menunggu pagi yang sebentar lagi. Hari minggu itu jadwal aku piket asrama. Tahu dong apa yang mesti dikerjakan kalau tugas piket asrama, mulai dari menyapu, mengepel, membuang sampah, dan bertanggujawab atas kebersihan asrama hari itu.

Asrama masih ramai dengan keadaan para cowok sedang asyik nonton bola di lantai dua, jadi tidak terlalu sepi dan tidak terbayang juga dengan keseraman yang pernah terjadi diasrama kami. Asrama kami sering terjadi kesurupan oleh para tetangga yang berlainan alam itu, banyak tamu yang dating keasrama kami dan menanggapi betapa seramnya asrama kami. Padahal, biasa saja.

Tidur sudah kepalang, membaca tidak mood, apalagi menulis. Oleh karena itu, aku mengmbil penyapu, mulai menyapu dan mengepel juga hingga sudah bersih setiap sudut asrama. Dapur pun sudah bersih juga. Kalau saja para penghuni yang budiman mengerti dapur itu tidak usah mengunakan sandal, kalau merasa jorok ya dibersihkan, mahasiswa yang punya pikirkan?. Mau marah serba salah juga sudah pada besarkan.


Piket pun selesai, dan suara azan subuh mulai berkumandang. Tidak terasa hari ini menunggu pagi selesai, dan tidak ada yang sia-sia.  So, menunggu itu kawan bukan suatu kerjaan yang membosankan,. Jika kita cerdas memanfaatkan waktu menunggu untuk hal-hal yang bermanfaat maka tidak ada yang sia-sia dan tidak akan membosankan.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Aluna Alanis's Life Copyright © 2010 Design by Ipietoon Blogger Template Graphic from Enakei | web hosting