Rabu, 10 Desember 2014

Letters to Mr. Ry (end)

Diposting oleh Unknown

Gutten Tag, Mr. Ry

Apa kabar mu sekarang? Ini surat ku yang kesekian kalinya dalam menunggu mu yang semakin tak member  kejelasan. Disini ku ingin surat ini lah akhir dari menunggu ku kepada mu dalam penantian semu ini. Tidak ada pertanyaan yang bagus kecuali menanyai kabarmu, dan memang basi seperti surat-surat terdahulu.  Aku sudah mulai lancar dengan bahasa jerman sekarang, aku mencoba menyapa mu dengan sapaan orang jerman ya. Hehe.

Baru bulan kemarin aku menyempatkan menulis surat yang tak ku harap kau baca, hanya saja itu curahan hati ku. Kita tidak kehilangan komunikasi, namun dalam komunikasi kita masih banyak yang tersirat dan perlu tersurat.

Kita masih saling menyapa via social media, sesekali tak aku atau kau pun yang merespon satu sama lain. Jujur, terkadang aku sudah jenuh dengan ketidakjelasan yang dibuat kau itu.

Beberapa postingan diblog ku, aku menulis semua tentang perasaan ku sekarang-sekarang ini. Aku sudah mengungkapkannya semua. Dan ini jalan terbaik untuk aku melangsungkan hidup sebgai perempuan yang kuat. Ketika menyudahi drama yang berujung aku harus menjadi pembawa seserahan saat pernikahan kakak kelas yang sempat membuat aku tersanjung dengan kedekatan kami. Tapi pupus sudah, ia sudah menikah dan aku sangat mengikhlaskannya. Tak ada kesedihan yag harus berhari-hari ku ratap.  Malah kesedihan itu, datang dari sikap mu  itu dalam menyikapi hubungan kita yang katanya saling menyayangi.

Kita memang belum memiliki status hubungan yang sudah melewati upacara sacral tapi kita mengenal dan memahami artian perasaan dalam ranah hubungan antar manusia, tak sekedar pertemanan biasa. Ya, saling mencintai. Persiapan saja kita belum siap, apalagi melaksanakan kesakralan itu. Masih jauh jika kita berdiskusi tentang pernikahan. Karena jelas untuk mengikat hubungan pertemanan kita yang tak biasa adalah pernikahan.

Malu juga jika memahami peraturan Tuhan tentang pendampingg hidup bagaimana aku harus bersikap dan menantinya. Kau bukan lah jawabannya untuk sekarang, tidak tahu juga nanti.
Malam itu, kau kira aku tak deg-degan untuk menelpon mu untuk mengungkapakan apa yang aku perbuat selama ini. Seolah jantung ku berdetak cepat seperti kecapean setelah lari pagi. Aku tidak mau lagi menunda, menunggu karena semakin lama ini semakin larut.

Aku meminta maaf malam itu untuk kesalahan terbesar ku selalu menunggu mu, mengatasnamakan mu setiap dari kesedihan dan kegalauan ku, dan selalu memberimu kabar-kabar ku yang tak penting bagi mu. Kupikir kau jauh tak kan memaafkan mu. Aku bersyukur kau begitu pemaaf.  Terimakasih banyak.

Menyayangimu adalah kesempatan yang luarbiasa dari Nya untuk ku,. Tentang perasaan itu masing-masing kita saja yang merasa da menerjemahkannya. Tentang sayang dan cinta, tak mesti aku harus menjadi milik dan pendampingmu. Toh, kita memang berteman selama ini. Tentang keinginan akan keromantisan yang aku khayalkan sudah ku rekam dan menjadi memori disetiap sudut masa lalu kita masih saling menyayangi dan mengharapkan satu sama lain. Tentang keluarga mu yang sangat menyabut ku barangkali, nanti kau kenalkan saja aku sebagai sahabat mu. Tentang teman-teman yang  berempati dengan hubungan kita ini, mereka sangat bijaksana mememahaminya. Sayang  dan cinta kita yang sempat mengisi hari-hari kita tak mesti ahkirnya aku menjadi pendamping mu, tapi aku sahabat mu.

Aku perempuan biasa saja, tidak ada kelebihan yang kau damba-dambakan. Sebenarnya bukan kelebihan, bukan kecocokan bukan pula kesukaan yang harus kita tuntut dalam sebuah hubungan tetapi melengakapi. Itu yang ingin kau lakukan bersama mu. Tapi itu sudah mimpi lama, kini aku sudah ingin menyudahinya saja. Tidak ada sesal. Jika saja kedepannya kita di beri kesempatan kembali oleh Nya. Mudah saja, kembali lagi kita saling memperbaiki diri dan menerapkan saling melengkapi.

Dan ini pula akhir dari surat pertama dan kedua.

Semoga suatu saat ada kejelasan dari mu yang membuat aku tersenyum.

Lets be my friend Mr. Ry J


0 komentar:

Posting Komentar

 

Aluna Alanis's Life Copyright © 2010 Design by Ipietoon Blogger Template Graphic from Enakei | web hosting