Assalammualaikum
wr.wrb
Bismillahirrohmannirrohiim
Siapa berani menjamin kalau dirinya
sudah bersih dari segala dosa, hidupnya didunia ini begitu lurus tanpa cacat
sedikit pun, tidak ada lagi kegalauan yang tidak jelas tentang hidupnya didunia
ini untuk akhirat. Hanya Allah yang berani menjamin.
Bulan ini adalah bulan ramadhan
tepatnya 20 Ramadhan 2015. Menemukan diri menangisi keadaan diri saat membaca
alquran, saat solat, saat berdzikir adalah suatu hal yang sulit untuk pribadi
saya. Kehidupan didunia setiap hari menjadi persoalan yang berada dibenak kita,
kita rencanakan, membuat list-list apa yang harus dilakukan. Namun, adakah
ujungnya sehingga senyum itu buah hasil untuk di akhirat?. Membicarakan akhirat
seakanumur masih panjang, jalan masih panjang, dan waktu masih lama. Sesungguh
tidak.
Saya bercerita seperti kisah-kisah
para preman insyaf yang ada di tivi-tivi dan juga beberapa teman saya pun
merasakan hal ini dan sempat bercerita. Kini giliran saya yang bercerita.
Sebuah kata yang saya maknai sebagai
perubahan diri dari yang buruk menjadi lebih baik adalah tobat (insyaf). Namun,
pikiran saya terlalu sempit, karena sedikit bermuhasabah, berkumpul dengan
orang-orang alim, bertafakur, tadabur quran dan khusyuk dalam sholat.
Saya memaknai tobat hanya untuk orang
lain bukan diri saya sendiri. Dan Allah menyayangi saya, agar saya tidak jatuh
ke jurang yang lebih curam lagi, di bulan Ramadan kali ini Allah mememberi saya
teguran yang halus dan Allah Maha Baik.
Teguran yang membuat saya buntu kemana
pun, kecuali kembali kepada Nya. Hanya kepada Nya pintu terbuka untuk saya
bercerita seluruh apa yang terjadi dengan saya dengan jujur. Dari hati,
pengakuan-pengakuan akan dosa yang saya perbuat hanya kepada Nya.
Dalam firman Nya Allah menguatkan saya
yang seolah tidak bisa lagi berdiri di bumi ini, tidak bisa berbicara lagi
dengan mulut ini dan seolah tak ingin lagi berada di sini ditempat semua dosa
yang saya perbuat ini.
“ Tetapi barang siapa bertobat setelah melakukan kejahatan itu dan memperbaiki diri, maka sesungguhnya Allah menerima tobatnya. Sungguh Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang. ( Almaidah:39).”
Saya berwudhu ditengah malam Nya,
bersimpuh mengakui seluruh dosa yang saya perbuat. Saya merasakan kehadirat
Nya, Subhanallah. Maha Suci Allah.
Memilih kembali ke jalan Nya adalah
pilihan tepat, keridhoannya yang harus saya gapai untuk menggapai seluruh mimpi
didunia ini. Karena dengan keridhoan Nya cita-cita untuk akhirat tercapai.
Bismillah untuk menjadi pribadi yang
baru kembali bersama dengan Nya, dengan cinta Nya, kekuatan Nya.
Semoga
teman-teman bertemu dengan saya,berhubungan dengan saya, dan menjadi teman saya
sebuah kemanisan ridho Nya yang kita dapatkan. Semoga kita selalu berada di
Jalan Nya. Manusia makhluk yang sempurna, jadi menggapai kesempurnaannya hanya
bersama Nya.
Everybody is perfect ( I don’t think again No one is perfect ).
0 komentar:
Posting Komentar