Kamis, 13 Maret 2014

Piala (bukan kenangan apalagi pajangan)

Diposting oleh Unknown
Ya, saya hobi untuk ikut perlombaan semenjak di Sekolah Dasar. Mulai dari baca puisi, menulis, cerdas cermat sampai siswa teladan. Tapi, apakah setiap saya lomba saya jadi juara? Tidak adalah jawaban yang tepat, paling tidak saya mendapat juara harapan dan Alhamdulillah pernah jadi juara juga walaupun bisa dihitung. Tak hanya dilingkungan Sekolah saya ikut lomba tapi tidak pada 17an seperti panjat pinang,lari karung dan lainnya. Saya lebih suka ikut lomba MTQ, walaupun tidak ada basic pesantren saya selalu ikut serta baik tingkat desa hingga Kabupaten. 

Itu pada masa SD-SMP, tidak sampai sekarang. Kemampuan saya cukup bagus dalam tilawah karena itu tak lepas dari guru ngaji saya yang luarbiasa dan ketekunan. Ketika saya menjadi juara, malam pembagian hadiah adalah waktu yang saya tunggu. Kenapa? Karena, saya pulang dengan uang saku dan piala. Ya, itulah yang menambah semangat saya untuk selalu menjadi juara dan berprestasi.

 Tetapi itu perasaan saya semasa itu, sekarang tidak hanya seperti. Piala, memang barang yang melambangkan prestasi kemudian dibawa pulang dan bisa jadi dipajang dilemari dan dibersihkan ketika berdebu. Apakah dipajang untuk dikenang? Jika iya, piala itu hanya kenangan,ya gak?. Kalau saya tidak seperti, piala bukan kenangan tetapi suatu semangat dan kepercayaan diri yang mana ketika kita lemah kita melihat dan merenung kembali, sehingga kekuatan itu datang lagi. 

Dan sekali lagi piala bukan kenangan apalagi pajangan.:)

0 komentar:

Posting Komentar

 

Aluna Alanis's Life Copyright © 2010 Design by Ipietoon Blogger Template Graphic from Enakei | web hosting