Bengong! Pas naek angkot, belum jalan masih ngetem nunggu penumpang penuh.kata nya. Ya memang. sembari menunggu, saya duduk dibangku depan tepatnya sebelah sopir. panas. tidak ada minuman dingin juga. kipas kipas. ada penumpang ibu paruh baya dibangku belakang. angkot sudah hampir penuh tinggal satu orang untuk dibangku paling belakang. tak lama penumpang terakhir tersebut datang.
Alhamdulillah angkot bisa langsung jalan, gumam saya. penumpang tersebut bermaksud masuk keangkot dan celingak celinguk mencari bangku yang kosong. ibu yang duduk dibangku belakang saya yaitu bangku tengah pun menunjuk bangku yang dibelakang. penumpang terakhir tadi pun bukan masuk malah keluar lagi dan bermaksud tidak mau naek angkot. kemudian sopir datang dan siap berangkat, dan meminta penumpang terakhir tersebut masuk tetapi dia tidak mau dan berkata saya tidak mau dikursi belakang karena panas saya capek pulang dinas.
saya bengong mendengarkan itu. kemudian tak kalah membuat saya tersedak dan emosi tingkat tinggi, kenapa? karena sopir pun menghampiri penumpang tersebut dan berkata " yo la pak bisa diatur. sopir menghampiri dan meminta ibu tadi kebangku belakang dengan berkata "bu,bisa pindah tidak kasian bapak ini pulang dinas capek, jadi ibu duduk dibangku belakang ya". ibu tadi menyaut "saya juga capek gak sehat, ya kalo mau enak mobil sendiri, yang datang lebih awal ya milih. sopir tetap saja menyuruh ibu tersebut untuk duduk dibelakang, ibu itu pun bersikeras tidak mau. yang terjadi penumpang terakhir tidak naik.
Bodoh umpat saya, iya lah mau enak mobil sendiri. saya bengong tadi karena betapa status sosial disini digunakan untuk seperti gw yg berkuasa. sopir nya juga pilih kasih. berdasi apa itu yang jadi kekuatan?tidak.
Saya miris dengan hal seperti ini. ada ada saja.