1.Pengertian. Semua orang ingin dimengerti
termasuk anda sendirikan, maka dari itu sebelum kita yang dipahami orang kita
terlebihi dahulu yang harus memahami orang. Mengapa? Karena kita tidak tahu isi
hati orang dan pikiran orang terhadap kita dan sebaliknya. Ketika dalam diri
kita sudah tertanam bahwa kita yang harus memahami orang maka kita akan
mendaptkan keuntungan yang besar. Karena kita tak kaget lagi jika kita belum
bisa srek dengannya.
2.Selalu berbagi. Untuk hal ini kita haru s saling
mendengar ketika saling berbagi. Namun, lebih bagus kita sudah ia capkan
sebagai pendengar yang baik dan walaupun kita belum begitu memahami maslah yang
ia share maka kita sedikit merespon dengan tak mencela atau memihak juga.
3.Saling mengingatkan.Untuk mengingatkan teman kita jangan seperti
orangtuanya atau guru-guru disekolah karena itu ia akan berpikir kita
seolah-olah mengajar dan mengatur hidupnya. Mengingatlah dengan bahasa
keseharian ketika kita bercanda dengannya.
4.Percaya dan Dipercaya. Kita harus percaya
kepadanya dengan mempertimbangkan dari segala aspek jangan hanya dari satu
sisi. Percaya kepadanya tak harus loh kita mengikuti apa ap yang ia ucapkan
atau perbuat. Di percaya adalah surga dunia yang gak tau keberapa karena itu ibarat
gembok untuk menjadi teman yang baik. Ketika ia mempercayakan semuanya kepada
kita namun kita harus menjaga kepercayaan tersebut.
5.Harus lebih dewasa dan harus lebih didewasakan.
Pusingkan maksudnya...naah, ini ada waktunya kita yangdewasa untuknya dan ada
waktu untuk ia yang mendewasakan kita seolah kita belum memahami sesuatu maka
ia yang akan menjelaskan kepada kita dan itu akan membuat ia berpikir ternyata
aku bisa lo bebruat untuk nya,begituu”)).
Naah,,teman-teman ittulah yang
saya terapkan dalam kehidupan ini. Dan itu semuanya akan baik-baik saja...
Jalan menuju suatu petunjuk pasti ada walaupun itu dalam
waktu yang lama. Membuka pikiran positif adalah salah satu untuk menenangkan
pikiran akan ketersesatan. Fokuskan dalam pikiran hanya ada kebenaran dan
jawaban pasti ada. Dimana, kesabaran yang akan diperjuangkan. Ketika sabar itu
telah berpondasi maka semua menjadi damai dan penuh harapan.
Dengan cuplikan ini mungkin bisa diambil pelajaran yang
membuka pikiran tentang hampanya harapan.
“seorang anak perempuan yang baru lulus dari sekolah
Menengah,dan ia berniat dan bertekad untuk melanjutkan ke Universitas.
Namun,sejenak niat nya itu terhalang oleh keadaan ekonomi dan pada waktu
seleksi untuk perguruan tinggi favorit negri, rejeki untuk diterima di
perguruan tinggi tersebut belum mampir ke anak perempuan tersebut. Mendengar
teman-teman sudah diterima diberbagai perguruan tinggi semakin membuat anak
perempuan tersebut sedih, karena hanya dia yang masih didaerahnya, yang lain
sudah bepencar kemana-mana kota besar di negri ini. Beberapa bulan belum putus asa
juga karena masih ada waktu untuk mendaftar namun hanya yang swasta. Kalau saja
ia diterima diunivesitaaas swasta tanpa beasiswa mungkin hanya mimpi belaka
namun Allah Maha menjawab doa HambaNYA, ia pun diterima disebuah Universitas
swasta yang benefit.dan itu berarti harapan itu pasti ada jawabannya tak hanya
mimpi yangdidalam tidur sekejap”.
Dari sedikit cuplikan tersebut kita bisa simpulkan bahwa
Allah Maha adil. Semua ada tempat dan waktu.ketikkaa badan inimengeluh karena
hari ini ”.
Dari sedikit cuplikan tersebut kita bisa simpulkan bahwa
Allah Maha adil. Semua ada tempat dan waktu.ketikkaa badan inimengeluh karena
hari ini ang kita inginkan datangnya besok namun itu adalah bacaan dari sikap
kita, apakah kita sabar atau tidak. Semangat yang membara dan pikiran positif
akan membawa kita kelembah keberhasilan, tapi semuanya harus ada ikhtiar yang
penuh penyerahan diri terhadap hasilnya kepada Allah. Allah semata tujuan dari
semua gerakan hati dan raga yaitu beribadah dan beramal kepadaNYA.
Di Kelilingi Oleh HamparanPerkebunan ke Gedung Bertingkat
“orang lain bisa, saya pun lebih
bisa”
Kutipan
itu adalah serangkai kata yang menjadi prinsip seoranganak perempuan yang bernama Julita, dimana
sekarang berumur 19 tahun tepatnya sekarang berpredikat sebagai mahasiswi di
sebuah Universitas swasta yang benefit di Jakarta yaitu Universitas Al azhar
Indonesia, itulah saya.
Ya,
nama saya adalah Julita, saya lahir pada tanggal 25 Februari 1992 di sebuah
desa yang mungkin hanya dikenal di Provinsi tersebut yaitu desa Kimak, Provinsi
Bangka Belitung dari sepasang orang tua sederhana yang bekerja sehari-harinya
sebagai buruh harian. Saya anak pertama dari tiga bersaudara , memiliki seorang
adik perempuan dan seorang adik laki-laki.
Masa
SD
Sayakehilangankesempatan untuk mengenyam pendidikan taman kanak-kanak( TK) karena
keadaan ekonomi keluarga dan jauhnya jarak antara rumah saya dengan TK
tersebut. Namun hal itu bukanlah penghalang untuk kedepannya saya tidak
berprestasi. Pada berumur 6 tahun saya mulai bersekolah di SDN 42 Kimak di Desa
saya. jarak anatara sekolah dengan rumah saya begitu jauh sekitar7 KM, sehingga setipa hari saya harus
berangkat dari rumah jam 4 pagi dengan berjalan kaki, dan itu berangkatbersama paman saya yang seumuran dengan saya
dan satu kelas juga. Saya tak dimanja seperti teman-teman saya yang lainnya
diantar setiap hari, namun saya tak pernah mengeluh. Saya bukan tinggal tepat
di pusat Desanya namunterdapat
dipinggiran perkebunanlada dan
pertambangan timah yang menjadi mata pencaharian masyarakat ditempat tinggal
saya, sehingga ketika pulang sekolah saya tidak bisa bermain dengan teman-teman
yang lain selain dengan paman saya saja. Karena rumah saya rumah panggung dan
berdinding papan, saya belajar menulis didinding tersebut dengan menggunakan
putung arang dapur.
Di
sekolah saya begitu antusias belajar dan caturwulanI saya berhasil mendapatkan predikat ranking
1 dan hingga kelas 6 saya berpredikat bintng kelas sekaligus bintang sekolah.
Saya sering ikut berbagai lomba baik dikabupaten maupun provinsi sebagai wakil
dari sekolah.
Masa
SMP
Seperti
biasanya setelah SD pastinya SMP, setelah tamat dari SD saya melanjutkan ke
Sekolah Menengah Negri. Dengan nilai ujian yang cukup memuaskan saya ingin
bersekolah ke SMP dipusat kabupaten atau Provinsi namun niat itu hanya niat,
saya terhalang oleh masalah ekonomi sehingga saya harus memilih antara dipusat
kecamatan atau MTs didesa saya. akhirnya, saya memilih di pusat Kecamatan yaitu
SMPN 1 Merawang. Di sini saya memperoleh beasiswa nilai ujian SD paling tinggi
sehingga semua biaya sekolah saya gratis hingga lulus SMP. Di SMP, saya masih
memperoleh ranking dan menduduki predikat bintang kelas juga. Walaupun saya
anak pinggiran desa namun semangat saya untuk berprestasi begitu besar. Saya
juga aktif diberbagai organisasi yang ada di sekolah dan diluar sekolah. Pada
waktu saya SMP, orang tua saya memutuskan untuk membangun rumah di pusat desa
karena semakin hari saya dan adik-adik saya harus bersekolah. Sebagai siswa SMP
yang aktif saya harus merelakan waktu bermain denggan teman-teman, karena
setipa hari saya harus mealkukan rutinitas berangkat jam 5 pagi dan pulang jam
6 sore. Sebenarnya masuk kelas itu jam 7.30 pagi dan pulangnya jam 14.00 namun
angkutan yang ada hanya 1 yang beroperasi antara sekolah dan desa saya, dan itu
sangat menyedihkan sehingga saya haurs menunggu berjam-jam, angkutan tersebut
ada hanya pada jam=jam tertentu, yaitu jam 5, 8,pagi dan jam 1,6 sore.
Masa
SMA
Setelah
ujian nasional kelas 3 SMP berakhir, saat-saat itulah membuat saya bingung
harus melanjutkan kemana atau tidak melanjut. Saya mulai berusaha mencari
infotentang SMA Negeri yang murah.
Namun, berita bagus untuk saya datang saya terdaftar sebagai siswa berprestasi
Bangka Belitung dan akan mengikuti seleksi SMA Unggulan di Bangka Belitung.
Setelah mengikuti beberapa tahap seleksi, alhamdulillah saya lolos masuk ke
SMAN 1 Pemali kelas Unggulan dibawah naungan PT.Timah . seluruh biaya sekolah
ditanggung oleh PT.Timah. SMA tersebut memiliki asrama dan seluruh siswa wajib
tinggal diasrama. Jarak antara asrama dengan sekolah sekitar 2 KM sehingga
seluruh siswa difasilitasi dengan sepeda.
Hari
pertama keasrama, perasaan sedih menyelimuti karena harus berpisah dengan
keluarga dan jauh dari keluarga. Namun, perasaan tersebut seakan terkelabui
karena banyak teman-teman dari seluruh daerah diBangka Belitung. Kegiatan
asrama pun dimulai dengan nama Masa Orientasi Siswa Asrama (MOSA) dan aktivitas
sekolah juga mulai dengan Masa Orientasi Siswa (MOS).
Sistem
MOSA diasrama adalah sistem semi militer. Sehingga masa-masa tersebut banyak
siswa yang mengeluh dan sangat berat untuk bertahan, namun saya terus saja
bersemangat. Dengan lingkungan yang begitu kondusif untuk berprestasi saya
harus belajar lebih rajin lagi, saya aktif juga diorganisasi sekolah, asrama
dan di luar sekolah atau asrama.
Di
masa SMA saya begitu jauh dari kata bintang kelas karena memang susah untuk
memperebut predikat tersebut, saya begitu terpuruk dengan keadaan tersebut
tetapi nilai saya lebih tinggi dari siswa dari sekolah-sekolah lain karen
sekolah unggulan adalah menjadi panutan untuk segala hal untuk sekolah yang
lain, baik prilaku maupun nilai.
Dan
tak terasa juga saya sudah duduk di kelas 2 SMA dengan jurusa Ilmu Alam(IA).
Pada saat ini, banyak lomba –lomba dan event yang sangat diincar seluruh siswa
apalagi siswa asrama. Saya dan teman-teman saya mengikuti seleksi pertukaran
pelajar ke Amerika, Korea, Jepang, Swedia, Canada, Turki dan Cina. Setelah
mengikuti seluruh proses seleksi saya mendapat kabar yang menyedihkan dan baik
juga. Yang menyedihkan saya tak lolos kemana pun, namun yang kabar baik
teman-teman saya 1 lolos ke Amerika yang akan belajar 1 tahun disana, 4 orang
kejepang dan Korea selam 2 minggu, 4 orang yang lolos ke Canada dan Swedia, dan
3 orang ke Turki dan Cina. Saya sangat sedih, mungkin memang belum rejeki. Namun
saya memiliki buku mimpi yang dibuat oleh ayah tercinta dan tercantum prinsip
saya adalah “ oranglain bisa, saya lebih bisa”rangkaian kata-kata tersebut akan mengantarkan saya padawilayah dan kursi sukses, itulah yang
diamanatkan orangtua saya. suatu saat saya bisa keluar negri, kuliah dengan
beasiswa penuh, dan sukses, itulah tekad saya. Masa SMA pun harus berakhir
setelah Ujian Nasional selesai.
Dan
kembali lagi saya diselimuti rasa bingung, karen niat dan cita-cita harus
kuliah. Naun, jika semuanya berharap dengan orangtua semua niat itu akan sirna.
Keadaan ekonomi keluarga saya tak mendukung, kuliah bukan memerlukan biaya yang
sedikit. Memilih pun harus saya lakukan jika memang tidak mendapat beasiswa,
harapan untuk kuliah akan ditunda.
Saya
banyak mengikuti seleksi perguruan tinggi mulai dari Perguruan Tinggi
Kedinasan, Negri, Swasta, dan Luar Negri namun sudah2 bulan menunggu tak ada satu pun yang
menjadi rejeki untuk saya. saya begitu kebingungan harus melanjut kemana dan
dengan cara apa. Melihat teman-tema yang lain sudah menyebar keuniversitas
negri dan uga favorit sangat membuat saya sedih dan sangat iri. Saya hanya bisa
berdoa.
Masa
sekarang atau masa kuliah
Kecemasan
tersebut terjawab dan alahamdulillah saya lolos di Universitas Al azhar
Indonesia dengan Jalur beasiswa penuh. Setelah satu hari pengumuman tersebut
saya langsung berangkat ke Jakarta sendiri. Ini pertma kali saya ke Jakarta dan
sendiri tak membuat saya takut, taaapi dengan tekad yang bulat saya berangkat
dengan doa restu keluarga semuanya begitu lancar dan tibalah di Jakarta.
Melihat
jakarta pertama kalinya saya menagis karena harus jauh lagi dari keluarga dan
untuk pulang saja sangat susah, iya kalo berduit.Setelah selesai daftar ulang dan mengikuti
OSMA saya resmi menjadi mahasiswi di Universitas Al Azhar Indonesia. Saya
tinggal di asrama yang untuk mahasiswa beaisiswa. Dengan jurusan yang sudah
saya pilih yaitu Teknik Industri saya mulai menjalaninya sebagai hobi dan
berpredikat sebagai mahasiswa teknik industri. Padahal, cita-cita saya dari
masa SD sampai SMA adalah dokter namunitu bukan jalan saya, dan jalan saya adalah teknik industri dan saya
harus berusaha berhasil dari jurusan yang saya pilih tersebut.
Seiring
berjalannya waktu yang rasakan adalah hidup dijakarta dengan status perantau
itu sangat keras, saya harus punya semangat, tekad dan niat yang besar. Banyak
juga masalah yang saya hadapi mulai dari beradaptasi lingkungan, keunagan dan
lain-lainnya. Alhamdulillah semuanya masih bisa terlewati. Nah, untuk masalah
kuliah saya dicemasi dengan mata kuliah takut tidak lulus namun semuanya
berjalan lancar dan saya semakin mantap dijurusan teknik industri. Saya
mengikuti berbagai organisasi didalam maupun diluar kampus. Niat dan tekad
keluar negri belumlah hilang,saya berusaha mencari informasi untuk bisa
keluarga negri baik event formal maupun nonformal. Beberapa kali saya mengikuti
seleksi pertukaran pemuda atau youth camp tetapi rejeki belum datang ke
saya.Akhirnya tekad dari dulu yangselalu menyala terjawab juga, pada bulan
Agustus 2011 saya lolos ke Georgia dalam event youth camp patriot seperti
summer camp, dan perwakilan dari Indonesia hanya saya yang bisa berangkat. Saya
begitu bahagia dan akhirnya bisa membuat orangtua saya bangga. Memperoleh
pengalaman dari negara orangsaya begitu
beruntung memilih dan belajar dijurusan teknik industri, inilah rahasia
Illahi,mrngapa saya kuliah di Universitas Al azhar dan jurusan Teknik Industri.
Sekarang
problema diprovinsi saya adalah tentang pengembangan daerah mulai dari segi
politik, perindustrian dan pendidikan. Melihat keaadaan tersebut saya merasa
begitu banyak peluang saya untukmengaplikasikan ilmu yang saya dapatkan dari apa yang saya belajar
diTeknik Industri, mulai dari pengolahan pertambangan timah, pengelolaan
pendistribusian lada, karet dan juga pengolahan industri kelapa sawit.
Disamping itu juga, pariwisata di Bangka Belitung sangat memberi lahan untuk
dieksplor secara benar dan ditangan orang yang mempunyai kemampuan dalam
pengolahannya. Dengan keadaan ini saya jadikan penyemangat walaupun penyemangat
utama saya adalah orangtua saya. dan di Indonesia yaitu negara kita pun begitu
banyak peluang dan menjaditantangan
kedepan untuk kita dalam masalah perindustrian. Nah, sebagai calon
entrepreneuratau apapun peluang untuk
sukses itu banyak. Semua pasti ada jalan, bagaimana kita membuka jalan dan
melebarkan jalan tersebut sehingga keberhasilan selalu menghampiri kita. Saya
pun memmpunyai cita-cita besar untuk entrepreur yang intelektual dan bagian
dari pengembangan daeral asla saya yaitu Bangka Belitung dan negara kita negara
Indonesia.
Di Cafe yang Kopinya Lumi, Di Tepi Danau dan Taman yang Indah, dan Menyendiri di Kamar, ambil Notebook, Book, Pulpen. Lets to Write down anything :)
------------------------------------------------------------
Apa yang saya tulis ini sesungguhnya sudah sering ditulis oleh kalian semua, mungkin tempat, kejadian, kegiatan, event nya sudah banyak yang sama. Saya menulis ini dari insight yang saya rasakan dan mungkin bisa menginspirasi juga
Favorite Quotes
“Read, read, read. Read everything -- trash, classics, good and bad, and see how they do it. Just like a carpenter who works as an apprentice and studies the master. Read! You'll absorb it.
Then write. If it's good, you'll find out. If it's not, throw it out of the window.”
― William Faulkner